Pengemis dan Pedagang Asongan di Singapura Ternyata tidak Mengganggu
Pengemis tampil trendy sambil memainkan alat musik tiupnya
SINGAPURA, (tubasmedia.com) – Pengemis dan pedagang asongan adalah jenjis pekerjaan yang dinilai sebagai pekerjaan yang kurang terhormat kalau tidak mau disebut terhina.
Dan pekerjaan tersebut, khususnya mengemis biasanya dilakoni orang-orang yang tua renta atau anak yatim piatu dan umumnya dilakukan secara liar sehingga sering menjadi ‘’musuh’’ Satuan PP di ibukota Jakarta.
Namun di Singapura tidak demikian adanya. Dua pekerjaan yang disebut-sebut terhina itu oleh pememrintah Singapura justru ditangani secara professional dan bersahaja.
Pengemis tidak dibiarkan berkeliaran namun diaytur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kenyamanan banyhak orang. Demikian juga penjaja asongan tidak dibiarkan bebas berkeliaran sehingga mengganggu kenyamanan orang-orang yang sedang berbelanja.
Tampak dalam gambar yang diabadikan wartawan tubasmedia.com, Sabar Hutasoit awal April 2023 di seputar Orchard Roead Singapura, seorang pengemis tampil dengan rapih dan bersih dengan memainkan alat musiknya bak seorang pemusik yang sedang manggung dalam pertunjukan orchestra.
Pedagang asongan duduk di atas kursi rodanya
Kehadiran pengemis itu bahkan menjadi hiburan bagi para pelancong yang berkunjung di kota singa tersebut dan mereka menjadi terhibur sehingga tidak enggan merogoh kantong lalu diserahkan ke dalam kantonbg yang sudah disiapkan sang pengemis.
Demikian juga pedagang asongan. Tampak duduk tenang dan tertib di atas kursi rodanya menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang lewat dari hadapannya.
Melihat dua peristiwa ini, ternyata pengemis dan pedagang asongan tidak selamanya mengganggu ketertiban asal ditangani secara professional. *