Pemerintah Berencana Naikkan Bea Masuk Baja Impor 15 Persen
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan pemerintah berencana menaikkan bea masuk produk baja impor 15 % untuk melindungi eksistensi dan meningkatkan daya saing industri baja nasional. Kebutuhan baja nasional setiap tahun terus meningkat. Pada 2014, tercatat mencapai 12,7 juta ton, kapasitas produksi dalam negeri hanya sekitar 9 juta ton dan utilisasi produksi baru mencapai 60%.
“Ekspor masih sangat kecil (US$ 2,23 miliar). Impor sangat besar (US$ 12,58 miliar). Saat ini TKDN harus ditingkatkan agar produk kita dapat digunakan oleh bangsa sendiri,” tegasnya. Jumat (13/3/2015) Sementara itu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyiapkan investasi belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015 sebesar US$ 500 juta. Jumlah tersebut sebagai kenaikan sekitar 18% dari realisasi belanja modal tahun lalu US$ 424,6 juta.
Menurut direksi perseroan, dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan dua proyek utama perseroan dan mendanai investasi anak usaha.”Krakatau Steel Group berencana mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 500 juta dengan rincian US$ 443 juta untuk capex induk dan US$ 57 juta untuk capex anak usaha,” Direktur Keuangan Krakatau Steel, Sukandar,.
PT Krakatau Steel tetap berencana melanjutkan investasi pada proyek-proyek yang sudah berada dalam pipe line, meski industri baja dan kinerja perseroan sepanjang tahun lalu tertekan cukup dalam.
Gunung Steel Group, perusahaan baja yang merupakan holding company dari PT Gunung Garuda dan PT Gunung Raja Paksi merasakan pelemahan industri baja nasional oleh pelemahan pasar dan serbuan impor baja dari Tiongkok. Pada 2015 produksi perusahaan diperkirakan turun sampai 23%. Marketing Director Garuda Steel Group, Chairuddin mengatakan produksi perusahaan tahun ini diperkirakan hanya 1 juta ton dengan utilisasi hanya 30%. Sedang tahun sebelumnya produksinya sebanyak 1,3 juta ton. (edi s)