Pembantu Presiden Jokowi Banyak Tipikal Yes Man…

Loading

077435300

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyimpan harapan besar kepada Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, Sri Mulyani Indrawati untuk bisa mengubah cara berfikir Presiden Joko Widodo atas pembangunan dari berdasarkan keinginan (wants) menjadi kebutuhan (needs).

“Pertanyaannya, apakah Jokowi secara psikologis siap di-challenge oleh menterinya?” ucap Faisal kemarin di Jakarta.

Faisal mengatakan, para pembantu Presiden banyak yang tipikal “Yes man”, suka meng-entertaint Presiden, tidak bisa berkata tidak serta tidak mampu memberikan masukan yang lebih rasional atas keinginan Jokowi.

Misalnya, Menkeu lama, Bambang PS Brodjonegoro yang tidak bisa menjelaskan betapa sulitnya merealisasikan target penerimaan perpajakan.

“Nah, mudah-mudahan dengan Sri Mulyani ini Jokowi bisa berubah, mau mendengar. Mudah-mudahan enggak pakai rumus ‘Pokoknya!’ dan bisa dirasionalisasi. Tugas berat Sri Mulyani di sana,” tambah Faisal.

Faisal berharap, Sri Mulyani bisa memberikan penjelasan ke Jokowi risiko pelebaran defisit anggaran serta kemungkinan gagalnya program amnesti pajak.

Dengan demikian, perlu dilakukan kebijakan amputasi anggaran.

“Maka yang bisa dilakukan Sri Mulyani adalah mulai Agustus ini memotong anggaran dengan cukup besar Rp 75 triliun –Rp 100 triliun. Kuncinya di sini saya rasa kabinet baru,” tambah Faisal.(red)

 

 

 

CATEGORIES
TAGS