Pedagang Berharap, Presiden Terpilih Nanti Dapat Menstabilkan Harga Pangan

Loading

BEKASI, (tubasmedia.com) –Para pedagang di Pasar Baru, Bekasi Timur, Kota Bekasi, mengeluhkan harga pangan yang terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

Seorang pedagang bernama Abdul Maulana (28) mengaku kesulitan mendapat untung di tengah lonjakan harga bahan pangan. Bukan hanya pedagang yang “tersiksa”, tetapi juga para pembeli. Mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli kebutuhan.

Hal ini membuat pedagang dan pembeli berharap kelak presiden baru yang terpilih dalam Pilpres 2024 dapat membantu menstabilkan harga pangan. Abdul mengatakan, gara-gara harga bahan pangan melonjak, terutama cabai rawit merah, ia sulit mendapat keuntungan.

“Sekarang susah(cari untung, gede modal doang,” kata dia saat ditemui di Pasar Baru, Selasa (21/11/2023).

Abdul berujar, omzetnya turun sejak harga bahan-bahan pangan naik. Padahal, modal yang keluarkan semakin besar.

“Omzet turun pasti, ya ada beberapa persennya. Modalnya naik, yang tadinya Rp 5 juta, sekarang ada Rp 8 juta, harganya mahal-mahal,” ujar dia.

Abdul mengatakan, lonjakan harga yang paling terasa, yakni cabai rawit yang tembus Rp 120.000 perkilo dari sebelumnya Rp 40.000. “Semuanya naik (bahan pokok). Cabai mahal, harga jual sekilo Rp 120.000, kalau saya harga belinya Rp 100.000 sekilo,” ucap dia.

Seorang pembeli bernama Ros (39) mengatakan, kenaikan harga bahan pokok membuat pengeluarannya boros. Biasanya, dia membeli cabai yang telah dibungkus plastik dengan harga Rp 10.000 per tiga bungkus. Namun, kini Ros hanya mendapat dua bungkus. Isi cabai juga tidak sebanyak dulu.

“Jadi saya beli dua saja, duitnya enggak ada. Biasanya dapat tiga, sekarang cuma dua,” imbuh dia.

Ros berharap pemerintah dapat menekan harga bahan pokok agar masyarakat ekonomi ke bawah tidak merasa terbebani.

Pentingkan Pemilu

Sementara itu, Ida (37), pedagang di Pasar Grogol mengeluhkan kenaikan harga pangan yang terus melonjak sejak beberapa waktu terakhir. Lonjakan harga pangan itu membuat pendapatannya berkurang bahkan pasar menjadi semakin sepi.

“Kadang-kadang kalau lagi kayak begitu ya, pemilu, pemerintah enggak pentingin rakyat kecil. Mana? Lihat sekarang yang dipentingin pemilu, rakyat kecil enggak diurusin,” kata Ida saat ditemui di Pasar Grogol, Rabu (22/11/2023).

Selama 15 tahun berdagang, Ida mengaku tak pernah ada pejabat yang meninjau harga di pasar. Dia berharap agar Menteri Perdagangan (Mendag) bisa memperhatikan pedagang kecil di pasar.

“Harapannya ya lebih diperhatikan lagi rakyat kecilnya. Supaya enggak susah buat mencari makan sehari-hari,” ujar Ida.

Salah satu komoditas yang naik harganya hingga membuat pedagang pusing adalah cabai. Cabai rawit merah, misalnya, sebelumnya di kisaran Rp 60.000-Rp 80.000 kini menjadi Rp 120.000 per kilogram. “Naik sudah dari dua mingguan. Terus naik sampai sekarang. Tetapi enggak tahu kalau sekarang mau Natal, tahun baru, biasanya barang langka,” ucap Ida.

Lalu, harga cabai rawit hijau sebelumnya Rp 32.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram. Selain itu, harga cabai keriting naik menjadi Rp 90.000 per kilogram. Kenaikan harga ini pun banyak dikeluhkan pembeli. Pedagang akhirnya memutar otak, dengan mengurangi jumlah pembelian.

“Iya pembelian berkurang, biasa beli Rp 20.000 sekarang Rp 10.000. Biasa beli setengah kilogram, sekarang beli seperempat kilogram,” tuturnya. Wanita asal Tasikmalaya itu pun merugi, ketika harga pangan melambung tinggi. Pasalnya, pelanggannya kebanyakan pemilik warung makan. “Kalau misalkan harganya mahal ada pembelinya enggak apa-apa bisa mutar. Tetapi, kalau pasaran sepi, yang belanjanya enggak ada barang bertahan, tetapi kualitas sudah enggak bagus,” jelas dia. Terkadang, pedagang menyiasati tingginya harga dengan mencampur cabai rawit merah dan cabai rawit putih. Baca juga: Harapan untuk Presiden Baru di Tengah Lonjakan Harga Pangan di Pasar… “Ada yang dioplos sama cabai putih, lebih murah. Kalau cabai rawit merah Rp 110.000-Rp 120.000 kalau dioplos sama yang putih Rp 80.000,” ungkap Ida. Selain harga cabai, bahan pokok yang naik antara lain bawang merah Rp 35.000, tomat Rp 15.000, dan buncis Rp 36.000. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS