Nilai Tambah Bagi yang Berprestasi

Loading

Oleh: Fauzi Azis

Ilustrasi

Ilustrasi

PERUSAHAAN emiten yang berhasil membukukan keuntungan yang spektakuler akan menambah nilai saham perusahaan yang bersangkutan di bursa. Pelajar dan mahasiswa yang selalu berhasil membukukan prestasi akademisnya dengan gemilang, maka potensi untuk mendapatkan pelipatgandaan nilai dirinya di kehidupannya pada masa depan terbuka lebar.

Pemimpin yang berprestasi, tokoh masyarakat dan tokoh politik yang berhasil membukukan karya-karya besarnya di masyarakat, berhasil melipatgandakan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, maka pasti mereka akan mendapatkan pertambahan nilai yang besar baik dari segi material maupun spiritual tanpa harus melakukan tindakan tidak terpuji seperti korupsi dan lain-lain.

Hukum dasarnya seperti itu, siapa berkarya dan berprestasi, maka nilai tambah hampir pasti akan dapat diraihnya. Tidak pernah akan ada nilai tambah dapat diraih tanpa kita berkarya dan berprestasi. Nonsen rasanya nilai tambah akan dapat diraih tanpa harus berkeringat dalam berkarya dan berprestasi.

Secara material, bisa saja seseorang memperoleh nilai tambah dari mencuri uang negara, menipu, mencuci uang haram, tapi peryalah nilai tambah tersebut akan mudah mencair tanpa disadari seperti menuangkan air di gelas atau kaleng yang bocor, pelan tapi pasti akan habis dan yang didapatnya adalah nilai negatif, minus. Nilai tambah spiritualnya juga mengalami hal yang sama akan tererosi habis-haisanan. Nilai tambah yang seperti ini tidak berkah kata para ulama.

Yang benar dan yang harus kita tekuni adalah berkarya dan berprestasi dengan cara yang benar diatas landasan norma norma agama, hukum, adat istiadat, etika dan ilmu pengetahuan. Semua kita mendambakan ingin mendapatkan nilai tambah, tapi jangan sampai tersesat cara memperolehnya. Nilai tambah yang patut kita raih adalah yang benar-benar hasil dari jerih payah karena kita mampu berkarya dengan sungguh-sungguh, menggunakan nalar yang sehat untuk menghasilkan prestasi.

Pemberian penghargaan sepantasnya memang hanya diberikan kepada mereka yang berhasil melakukan karya-karya besar maupun kecil. Motivasi, stimulasi, bantuan dan hibah dalam bentuk apapun dan dari manapun datangnya sebaiknya diorientasikan kepada setiap insan untuk dapat mempersiapkan dirinya menjadi manusia yang mampu berkarya dan berprestasi dengan baik.

Progam-program pendidikan dan pelatihan harus dirancang secara konseptual dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab untuk menjadikan seseorang menjadi insan yang mampu berkarya dan berprestasi. Anggaran pemerintah untuk pendidikan dan pelatihan jumlahnya tidak sedikit. Maka dari itu harus dikelola dengan baik dan bertanggungjawab, digunakan dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan secara fisik dan administratif secara akuntabel dan transparan. Ketidak tepatan digunakan adalah sebuah kerugian.

Kerugian di bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bisa menimpa satu generasi. Akibatnya kita gagal mencetak kader-kader bangsa untuk menjadi insan yang sanggup berkarya dan membuat prestasi sekaligus peluang menciptakan nilai tambah menjadi sirna. Akibat lebih lanjut kerugian yang terjadi menjadi beban bagi masyarakat, bangsa dan negara. Saat sekarang dan di masa yang akan datang, hampir semua bangsa di dunia tidak menghendaki negerinya dianggap sebagai salah satu negara yang nggak pernah menghasilkan karya-karya besar dan prestasi-prestasi yang spektakuler.

Semua ingin menjadikan negerinya mampu mengkapitalisasi aset bangsanya melalui penciptaan nilai tambah yang mensejahterakan rakyatnya. Semua bertekad untuk memenangkan persaingan dan tidak mau menjadi pecundang. Kemenangan yang obyektif adalah kemenangan yang kita raih karena prestasi gemilang. Prestasi-prestasi di bidang apapun kita hasilkan, pasti akan menambah nilai dari karya-karya yang menghasilkan prestasi-prestasi tersebut.

Sulit rasanya membayangkan ingin mendapatkan nilai tambah tanpa harus melakukan karya dan prestasi. Semua aspek kehidupan ( kebudayaan, ekonomi, politik dan pertahan keamanan) jika ingin melipatgandakan nilai tambah, harus sukses dalam berkarya dan menghasilkan prestasi. Mindset ini yang harus secara detil ditranformasikan dalam kehidupan kita supaya kita berhasil menjadi masyarakat, bangsa dan negara yang produktif, mampu berkarya dan berprestasi dan sekaligus menciptakan nilai tambah.

Siapapun yang mampu berkarya dan berprestasi dengan gemilang di bidang apapun dijamin pasti akan menghasilkan nilai tambah, baik bagi dirinya, keluarganya, masyarakatnya, bangsa dan negaranya. Apresiasi dan penghargaan pasti akan datang bertubi-tubi tanpa harus diminta. Masyarakat pasti ikhlas dan obyektif memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pemimpinnya yang dinilai mampu berkarya dan berprestasi secara gemilang karena banyak permaslahan yang dapat diselesaikannya sebagai bukti hasil kepemimpinanya.

Oleh sebab itu, mari kita memilih diantara dua pilihan besar, mau menjadi bangsa yang menang atau mau menjadi bangsa pecundang. Kalau menjadi bangsa yang menang, jawabannya hanya satu yaitu berkarya, berprestasi dan ciptakan nilai tambah. Kalau sebaliknya, kita tidak akan dapat apa-apa dan bangsa lain akan memanfaatkannya dan merekalah yang akhirnya menikmati nilai tambahnya.

Mari sama-sama kita pilih dengan suara bulat bahwa kita mau menjadi pemenang. Menjadi pemenang yang fair, menang karena jujur dan kesemuanya kita tunjukkan karena karya dan prestasi yang pada ujungnya membuahkan kesejahteraan abadi. Itulah nilai tambah yang paling hakiki yang prosesnya kita raih karena kita semua mampu berkarya dengan berkualitas dan menghasilkan prestasi gemilang dimana-mana.***

CATEGORIES