Murid SD Ini Harus Bertaruh Nyawa Jika Ingin ke Sekolah, Adakah yang Peduli?
GARUT, (tubasmedia.com) – Kondisi jembatan gantung di atas Sungai Ciwulan perbatasan Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalontang dan Desa Serang, Kecamatan Salawu, Provinsi Jawa Barat, memprihatinkan.
Jembatan Cipangarangan yang menjadi penghubung sejumlah kampung di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya dengan Kecamatan Salawu, Kabupaten Garut ini sudah lama rusak.
Sejumlah warga termasuk anak-anak atau murid Sekolah dasar (SD) mesti bertaruh nyawa saat ingin berkunjung ke kampung tetangga.
Material besi yang menjadi alas, tiang dan juga kawat tali terlihat sudah berkarat. Bahkan alas jembatan sudah tak tampak. Warga sekitar menaruh sejumlah bambu di beberapa bagian agar jembatan tetap bisa digunakan.
Bagian yang tidak tertutup bambu menganga begitu saja dan bisa saja melahap siapapun yang tak hati-hati melangkah.
Menurut pantauan di lokasi, Selasa (23/07/2019) siang, terlihat momen saat sejumlah anak yang masih mengenakan seragam sekolah dasar melintasi jembatan gantung tersebut.
Beberapa di antaranya terlihat berani melintas namun ada juga yang takut dan harus digendong oleh warga yang menemani para bocah tersebut.
Saat melintasi jembatan itu, secara perlahan melangkah tatapan para bocah terlihat fokus sambil tangan mungil mereka memegangi pinggiran jembatan yang penuh karat.
Saat ditemui, satu di antara bocah itu, Rini yang masih duduk di bangku kelas 6 SD mengatakan rombongan asal Cibaeud itu akan berkunjung ke Kampung Bebedahan.
“Mau ke Bebedahan, nengok temen kami ada yang sakit,” kata Rini.
Dia dan yang lainnya mengaku terpaksa melintasi jembatan karena jarak tempuh lebih cepat meski takut. “Takut sih, tapi da udah biasa,” katanya.
Mastur (54) warga setempat mengatakan jembatan itu memang sering dilintasi anak-anak. Selain itu, kata dia, jembatan tersebut memang akses tercepat dari Cibaeud menuju Bebedahan dan sekitarnya.(red)