Mudik Lebaran

Loading

Oleh: Edi Siwojo

Ilustrasi

Ilustrasi

DI Indonesia mudik atau yang lebih dikenal sebagai kegiatan pulang kampung halaman merupakan tradisi. Suatu kebiasaan yang sudah berlangsung lama, turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Banyak peristiwa yang terjadi di kalangan masyarakat dijadikan momentum untuk melaksanakan tradisi itu.

Masyarakat Indonesia memiliki banyak tradisi. Tidak hanya mudik, tradisi lain hidup dan berkembang bertebaran di wilayah sekitar garis katulistiwa. Tradisi itu merupakan khasanah budaya yang ada di masyarakat yang plural, heterogen dan menyatu dalam bingkai bhineka tunggal ika.

Satu di antara yang banyak itu mudik Lebaran. Disebut mudik Lebaran karena tradisi tahunan ini untuk merayakan Idul Fitri, hari Lebaran setelah selesai melaksanakan ibadah puasa dalam bulan Romadhon. Dilihat dari langit semua tampak bergembira menyambut datangnya Idul Fitri. Semua mengucap puji sukur diberi panjang umur dan bisa bertemu sanak saudara di kampung halaman.

Namanya juga mudik Lebaran meski lelah, hati harus berbunga-bunga, melempar senyum sumringah kepada semua orang. Pakai baju lama atau baru tak jadi masalah. Makan kue Lebaran yang disediakan tetangga juga boleh sambil bersilaturahim, bersalaman dan bermaaf-maafan. Membentuk panitia halal bi halal di kampung juga tidak dilarang.

Maklum, di Indonesia apa saja perlu panitia. Semua yang terjadi musti lewat sentuhan tangan panitia. Panitia halal bi halal yang mengundang orang sekampung itu penting, sama pentingnya dengan makan dan minum. Sulit membayangkan jika halal bi halal di kampung tidak dibentuk panitia.

Halal bi halal juga merupakan tradisi di masyarakat Indonesia. Tradisi ini banyak memberikan manfaat. Hati orang bisa merasakan plong setelah berhalal bi halal dan saling memaafkan semua kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Bagaimana dengan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Mohammad Nazaruddin yang sekarang mendekam di Rutan Brimob Kelapadua Depok? Mohammad Nazaruddin boleh melaksanakan tradisi halal bi halal tapi tidak untuk tradisi mudik Lebaran. Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu telah mudik dari Kolombia dengan–menggunakan uang negara–mencarter pesawat terbang khusus empat miliar rupiah.

Koruptor boleh ikut mudik Lebaran merayakan Idul Fitri dan ber halal bi halal. Tapi, apakah perbuatan korupsi sebagai kesalahan besar yang merugikan keuangan negara dan menyengsarakan rakyat bisa dimaafkan? Terserah anda. Tapi bagi saya, tidak! Meski langit runtuh keadilah harus tetap ditegakkan. ***

CATEGORIES
TAGS