Mencintai Produk Dalam Negeri Tumbuhkan Sektor Industri
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian terus gencar mengajak seluruh masyarakat untuk semakin mencintai, menggunakan dan mempromosikan produk industri dalam negeri.
Langkah strategis ini akan mendorong pertumbuhan industri nasional karena adanya peningkatan pada produktivitas dan permintaan, bahkan juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
“Pemerintah telah menekankan terhadap penggunaan produk-produk dalam negeri, khususnya mengisi pengadaan barang yang dilakukan oleh pemerintah. Kalau bukan mulai dari kita, siapa lagi yang akan menggunakan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Senin (29/10).
Untuk itu, Kemenperin mendukung penuh kegiatan diskusi nasional bertajuk “Made in Indonesia: Cintai Produk Lokal Indonesia” yang diinisiasi para mahasiswa program Vokasi Komunikasi (Vokom) UI. Tujuannya guna meningkatkan kesadaran dan kecintaan dari para pemuda-pemudi Indonesia terhadap penggunaan dan promosi produk dalam negeri.
“Jadi, memang penting acara ini dalam rangka menyosialisasikan dan mencintai produk yang dihasilkan oleh bangsa sendiri,” tutur Ngakan. Kegiatan diskusi nasional ini dihadiri lebih dari 300 peserta, yang datang dari berbagai kalangan baik itu lingkungan mahasiswa maupun karyawan.
Ngakan menegaskan, sejumlah industri manufaktur nasional telah mampu menunjukkan kemampuan kompetitifnya di pasar global. Capaian ini membuat Indonesia menjadi basis produksi dan eksportir yang diperhitungkan sehingga dapat dikategorikan sebagai negara industri.
Misalnya, Indonesia memiliki perusahaan mainan yang telah menguasai pasar global, yakni PT Mattel Indonesia. Untuk boneka merek Barbie, enam dari 10 yang beredar di dunia itu dihasilkan dari perusahaan tersebut. Selain itu, mobil mainan Hot Wheels, dua dari 10 produk yang ada di dunia merupakan buatan anak bangsa.
Di sektor lainnya, seperti industri otomotif juga memiliki keunggulan. “Daihatsu Indonesia adalah pabrik otomotif terbesar milik Daihatsu di Jepang. Produksinya yang di Karawang sebanyak 500 ribu unit per tahun, jauh lebih banyak dibanding produksi dari Jepang yang maksimal 200 ribu unit per tahun,” paparnya. Bahkan, Daihatsu Indonesia telah mengekspor produksinya ke lebih dari 60 negara.
Di industri telepon seluler (ponsel), Indonesia telah menjadi lokasi produksi bagi 42 merek ponsel yang ada di seluruh dunia, dengan total produksi mencapai 68 juta unit per tahun.
Dengan peningkatan kapasitas tersebut, impor ponsel yang awalnya sebesar 62 juta unit pada tahun 2013, turun drastis menjadi 11 juta unit di tahun 2017.
“Jadi, selain mengajak masyarakat untuk semakin mencintai produk dalam negeri, kami juga aktif mendorong tumbuhnya wirausaha industri baru,” ujar Ngakan. (ril/sabar)