Memajukan Kegiatan Litbang Industri, Pemerintah Gandeng Swasta

Loading

BERSAMA PUAN – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara (kedua kanan) berfoto bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kedua kiri) beserta penerima penghargaan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek (kanan) dan Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana (ketiga kanan) pada pembukaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia di Stadion Manahan Solo, 25 Agustus 2017.-tubasmedia.com/ist

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dalam rangka meningkatkan daya saing produk nasional, Kementerian Perindustrian terus mendorong upaya menghasilkan inovasi yang sesuai kebutuhan di dunia industri  melalui balai-balai di lingkungannya.

Oleh karena itu, pemerintah giat menggandeng sektor swasta agar ikut berkontribusi memajukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) pada sektor manufaktur. Jumlah unit litbang di Kemenperin saat ini mencapai 11 Balai Besar dan 11 Balai Riset Standardisasi (Baristand) Industri.

“Salah satu langkah strategis yang dapat dilaksanakan adalah melalui kerja sama dengan swasta supaya bisa mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility atau CSR-nya untuk keperluan riset di dalam negeri,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara ketika ditemui di Jakarta, Rabu (6/9).

Menurut Ngakan, upaya tersebut menjadi solusi karena alokasi untuk kegiatan litbang yang bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya sekitar 0,08 persen dari total APBN setiap tahunnya. Sedangkan, negara tetangga seperti Malaysia sudah mengalokasikan sebesar 1,26 persen dan Singapura mencapai 2,20 persen dari PDB.

“Minimnya anggaran litbang ternyata berpengaruh kepada menurunnya daya saing inovasi Indonesia secara umum,” tegasnya.

Berdasarkan data World Economic Forum (WEF) yang tercatat dalam The Global Competitiveness Index 2016-2017 Rankings khususnya pada indeks kapasitas inovasi, Indonesia menempati urutan ke-46, di bawah Singapura yang berada di posisi ke-13 dan Malaysia peringkat ke-26.

Guna memperbaiki kondisi tersebut, Kemenperin berkomitmen terus memacu peran unit litbang yang dimilikinya agar gencar melakukan alih teknologi sebagai salah satu wujud nyata mendorong terjadinya pengembangan iptek di Tanah Air.

“Hingga saat ini, Balai Besar dan Baristand Industri di bawah unit BPPI telah menghasilkan 93 paten yang terdiiri dari 82 paten dan 11 paten sederhana,” ungkap Ngakan. (ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS