Malon Sianturi Petani Kopi Kreatif, Butuh Perhatian Pemkab Humbahas

Loading

hasil okulasi Jember, Onanganjang dan Ateng yang sudah menghasilkan

DOLOKSANGGUL, (tubasmedia.com) – Malon Sianturi, petani kopi yang kerap berinovasi mengembangkan tanaman kopi melalui percobaan-percobaan dengan okulasi, mendambakan uluran tangan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Malon Sianturi mengatakan hal itu kepada tubasmedia.com yang menemuinya kemarin di ladang kopinya Desa Lobutolong Habinsaran Kecamatan Paranginan.

Salah satu bantuan dari Pemkab Humbahas yang sangat diharapkan Malon saat ini adalah mensertifikatkan kopi hasil budidayanya. Kataya, dia kini memiliki 10.000 batang kopi hasil okulasi dari berbagai jenis yang siap tanam.

‘’Namun belum punya sertifikat, saya tidak punya modal mensertifikatkannya,’’ keluhnya.

sepuluh ribu batang kopi siap tanam

Menurut Malon Sianturi penduduk yang kerap berinovasi selama 19 tahun guna mendapatkan kopi dengan varietas yang unggul, hingga saat ini dirinya sudah berhasil menemukan batang kopi baru varietas unggul dengan usia cepat berbuah lebat dengan aroma sama dengan kopi sebelumnya.

“Saya sudah mengembangkannya selama 19 tahun melalui okulasi dan hasilnya sangat bagus,” kata Malon.

Menurutnya daerah tempat dia tinggal sangat bagus dan cocok untuk menanam kopi. Karenanya dia mengimbau agar seluruh masyarakat setempat jangan pernah berniat meninggalkan tanaman kopi.

‘’Kita boleh menanam tanaman lain, namun kopi jangan pernah ditiggalkan. Soalnya,sekali kita tanam kopi, 20 tahun ke depan bahkan lebih, kita  dapat menikmati hasilnya,” katanya.

Diakui memang kalau harga kopi sering berfluktuasi. Namun tetap dapat memberi hasil bagi petaninya.

Di bagian lain obrolannya, Malon mengakui saat ini dirinya sedang mengembangkan kopi JOA (Jember Onan ganjang Ateng) dan sudah ada yang menghasilkan. ‘’Selain cepat berbuah, juga buahnya melimpah bahkan tidak pernah berhenti berbuah,’’ jelasnya.

 

Ada juga beberapa jenis kopi yang sedang dia kembangkan yang disebut Kopi Janda. Kopi Janda berasal dari Aceh Tenggara dan di sana sudah banyak ditanam dan hasilnya-pun sangat luarbiasa.

Selain itu kata Malon saat ini dia sedang mengembangkan Kopi Robusta Donggala melalui okulasi dengan atasannya ada Lasuna dan Ateng dan tidak lama lagi akan berbuah.

Dia bermaksud akan terus mengembangkan bibit kopi. Namun Malon mengaku tidak mampu untuk membuat sertifikasi kopinya karena tidak memiliki modal yang cukup. (edison ompusunggu)

CATEGORIES
TAGS