KIWA Strategis Memacu Pembangunan Industri di Gowa
Laporan: Redaksi
Ilustrasi
GOWA, (Tubas) – Eksistensi Kawasan Industri Gowa (KIWA) di Pattalassang, Sulawesi Selatan, dipertanyakan Dirjen Pengembangan Pewilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian, Dedi Mulyadi, Senin pekan silam.
Di hadapan Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo, Dedi menanyakan sejauh mana pengembangan KIWA. Pasalnya kawasan yang berjarak 20 km dari Kota Sungguminasa itu sangat strategis dalam memacu pembangunan industri di daerah ini.
Menanggapi pertanyaan itu, Ichsan Yasin Limpo yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, Abd. Kahar Atjo dan beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pemkab Gowa, mengatakan pihaknya siap mengembangkan kawasan industri tersebut.
Pertimbangannya, mengingat KIMA Makassar 10 tahun ke depan, kemungkinan tidak mampu lagi menampung industri. Dalam kunjungan itu, Dirjen PPI Dedi Mulyadi mengutarakan tujuan kunjungannya, untuk mengetahui dan memantau rencana pembangunan KIWA, perindustrian dan perdagangan di Gowa.
Pertimbangannya, saat ini perindustrian dan perdagangan di Gowa berkembang pesat dengan hadirnya lapangan golf Padi Valley. Apalagi menurut Dedi Mulyadi, proses perindustrian tidak hanya dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah saja, tetapi juga harus melibatkan masyarakat dalam kegiatannya. Dengan demikian, masyarakat tersebut juga dapat merasakan dampak yang ditimbulkan dari hasil industri.
Menyambung pembicaraan itu, Ichsan Yasin Limpo menjelaskan pihaknya telah mencanangkan KIWA dengan luas wilayah sebesar 942 hektar yang merupakan kawasan industri terpadu. Ke depan, diharapkan dapat bersinergi dengan pembangunan jalan kawasan Makassar, Maros, Sungguminasa dan Takalar (Mamminasata).
Pada pertemuan itu, adik kandung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo itu juga menyempatkan memberi penjelasan soal pengembangan dan pengelolaan buah markisa.
Dikemukakannya, pihaknya telah memberikan bantuan mesin pengolahan buah markisa untuk memacu peningkatan produksinya. (tim)