Ketahanan Industri Perbankan Tetap Kuat
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bank Indonesia (BI) memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan modal yang kuat.
Pada Oktober 2014 rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi, sebesar 19,6%, jauh di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah dan stabil di kisaran 2,0%.
Pertumbuhan kredit melambat menjadi 12,62% (yoy) pada Oktober 2014, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 13,16%(yoy). Pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) pada Oktober 2014 tercatat sebesar 13,93% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,32% (yoy).
“Perbankan cenderung masih selektif dalam menyalurkan kredit baru namun penolakan terhadap permohonan kredit baru cenderung menurun,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs, Jumat (12/12/14).
Rasio Undisbursed Loan (UL) yang cenderung stabil juga menunjukkan bahwa korporasi masih bersikap wait and see terhadap prospek pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan relatif terjaga dan membaik seiring dengan operasi keuangan pemerintah yang lebih ekspansif.
Kedepan, pertumbuhan DPK dan kredit diperkirakan akan meningkat sehingga mencapai, masing-masing, sebesar 14-16% dan 15-17%. “Sementara itu, kinerja pasar modal juga membaik, tercermin pada IHSG yang berada dalam tren meningkat,” kata Peter. (angga)