Kesejukan

Loading

Oleh: Edi Siswoyo

ilustrasi

BULAN Ramadhan telah tiba. Kehadiran bulan puasa bersamaan dengan datangnya kesibukan bangsa Indonesia menyongsong pelaksanaan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) 9 Juli 2014. Sudah semestinya dalam bulan yang di dalamnya ditandai dengan turunnya Alquran dan malam Lailatul Qadar itu bisa memberikan kesejukan bagi pelaksanaan hak-hak politik rakyat.

Namun, hari-hari ini–juga sebelumnya–kita masih menyaksikan kampanye hitam dan negatip yang bersaut-sautan secara kacau di berbagai ruang publik. Suara gemuruh kampanye pilpres yang tidak mendidik bagi pertumbuhan dan perkembangan demokrsi itu semakin kecang di dalam rivalitas kontestasi pilpres yang semakin panas dan tidak terkendali.

Kontestasi pilpres 2014 sekarang ini telah menaikkan suhu politik dan memanaskan emosi para pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebetulnya, suasana yang “membara” itu tidak perlu terjadi kalau masing-masing pasangan capres dan cawapres–dan para pendukungnya–bisa mengendalikan diri secara etika dan moralittas dengan berkampanye secara positip dan mendidik.

Bulan Ramadhan sekarang ini kita harapkan bisa memberikan suasana pelaksanaan pesta demokrasi yang berlangsung sejuk, secara aman dan damai dan semua tahapan bisa dilaksanakan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan Relevansi kesabaran dan keikhlasan sangat dibutuhkan bgai pelaksanaan ibadah puasa.

Namun, di tengah kehidupan modern yang berjalan dengan roda yang terus berputar kencang memberikan banyak tuntutan, sehingga puasa sering dirasakan semakin memberatkan. Tentu, dengan kesabaran dan keikhlasan kita yang berat akan terasa ringan.

Bulan puasa memberi kesempatan banyak dan luas kepada umat Islam untuk mendapatkan berkah melalui berbagai amalan, termasuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas dalam pilpres 9 Juli 2014. Kita berharap berkah Ramadan tercurah kepada masing-masing pasangan capres dan cawapres yang sedang bersaing ketat. Semoga Ramadhan menguatkan tekad dan semangat bagi pasangan capres dan cawapres yang terpilih untuk memimpin dengan sabar, adil dan ikhlas.

Sekarang ini, masyarakat Indonesia membutuhkan kesejukan dan keheningan hati untuk menyongsong pelaksanaan pesta demokrasi melalui pilpres 9 Juli 2014. Sikap peduli di dalam keikhlasan kita untuk saling asah, saling asih dan saling asuh menjadi kebutuhan sejarah menyambut datangnya hari esok yang lebih baik di negeri ini. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS