Kerajinan Pegas di Karehkel Berkembang
Laporan: Redaksi

ilustrasi
LEUWILIANG, (tubasmedia.com) – Pegas atau per merupakan benda elastis yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Itu menjadi peluang usaha bagi para perajin di Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Sulitnya memperoleh pekerjaan merupakan salah satu alasan puluhan warga Desa Karehkel memilih membuka usaha sendiri dibanding berkeliling mencari pekerjaan membawa surat lamaran. Berbagai jenis per untuk kendaraan, jepitan kereta, dan lainnya dibuat oleh para perajin dengan teliti. Kurang lebih 20 perajin per di Desa Karehkel.
Salah satunya, rumah industri milik Alan Suparlan di RT 01 RW 01, Kampung Babakan Sirna, Desa Karehkel, yang beroprasi sejak tahun 1987. “Dulu orangtua saya yang memulai, sekarang saya yang melanjutkan,” ujarnya kepada tubasmedia.com, beberapa waktu lalu.
Suparlan mengakui, awalnya dia tidak tertarik dan memandang sebelah mata usaha kerajinan pegas, namun setelah 7 tahun bekerja di perusahaan manufaktur yang ternama di Jakarta, dia menyadari ternyata kerajinan itu memiliki nilai jual.
Suparlan juga mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku baja, sehingga harus mencari ke kawasan Tangerang. “Namun, kini sudah ada pasokan dari kawasan Kecamatan Gunung Putri, Citeureup,” kata Parlan.
Dikemukakan, pada 1997, dibentuk kelompok usaha perajin per (spring product center) untuk meningkatkan dan memudahkan kebersamaan . Ada bantuan peralatan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Bahkan, Disperindag rutin melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada para perajin. Dan sekarang kita berpenghasilan Rp 10 juta per bulan,” kata Suparlan.
Saat ini, pesanan terus berdatangan dari kota-kota besar, seperti, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Harga bergantung pada tingkat kerumitan, mulai dari Rp.400.000 sampai Rp.1.500.000. Ia juga mengakui beberapa kendala. Salah satunya menyangkut sumber daya manusia. Ketika banjir pesanan, kita mamfaatkan tenaga semaksimal mungkin demi kepuasan para konsumen, katanya.
Dikemukakan, kerajinan pegas memiliki potensi yang sangat besar, hingga turut andil mengurangi angka penganguran. “Kita perlu mendapat dukungan dari semua pihak agar usaha ini terus berkembang pesat,” katanya. (daryono)