Kenaikan Harga BBM Ancam Usaha Peternak Ayam
Laporan: Redaksi
TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Ir. Heri Dermawan mengatakan gonjang ganjing wacana kenaikan harga eceran BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi berpengaruh kepada kelangsungan hidup usaha peternakan ayam di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis sebagai pemasok daging ayam terbesar di Jawa Barat.
“Kenaikan harga BBM masih ditangguhkan DPR dan Pemerintah, sehingga membuat lega para pengusaha peternak ayam di daerah. Dari 75 juta ekor produksi ayam nasional, 25 persen didatangkan dari Jawa Barat dan mayoritas dari peternak di Priangan Timur,” kata Heri.
Kalau pemerintah benar-benar jadi menaikan harga BBM bersubsidi para peternak ayam pasti kalang kabut dan hanya bisa pasrah, karena mereka tak bisa menolak walaupun dengan hati yang berat menerimanya. Kenaikan harga ecerab BBM bersubsidi akan menaikan harga pakan dan biaya angkut dan gaji karyawan.
Diakui Heri Pemprov Jawa Barat sampai saat ini belum memberikan pembinaan kepada peternak juga bantuan modal untuk menjaga kelangsungan hidup usaha peternakan di Jawa Barat. Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak berdampak pada kenaikan harga ayam, karena harga ayam tergantung mekanisme pasar. Tapi dikhawatirkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga harga ayam bukannya naik tetapi malah turun
Harga jual daging ayam di tingkat peternak saat ini berkisar Rp 13.800 per kilogram untuk ayam berukuran 1,4 hingga 1,6 kilogram dan Rp 15.300 per kilogram bagi ayam dengan ukuran 1,1 hingga 1,2 kilogram. Harga DOC (Day Old Chicken) Rp 5.500 dan pakan Rp 6.000. “Perbandingan biaya produksi dan harga jual membuat peternak hanya memiliki keuntungan yang tipis” ungkapnya. (hakri/dadang)