Kemenperin Berniat Bangun Politeknik di 100 Kawasan Industri

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Tidak kurang dari 100 kawasan industri di seluruh Indonesia perlu dilengkapi dengan politeknik. Namun ke-100 kawasan industri dimaksud wajib memenuhi syarat sehingga harus diseleksi kawasan industri mana dari  855 kawasan industri yang layak dilengkapi politeknik.

Hal itu dikatakan Koordinator Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Mujiyono kepada wartawan di kantornya kemarin.

Persyaratan dimaksud menurut Mudjiono antara lain, di satu kawasan industri minimal dihuni 25 industri yang aktif berproduksi. Selain itu, kawasan tersebut membutuhkan minimal 500 tenaga kerja setiap tahun dan di sekitar kawasan industri belum ada politeknik.

Sebagai informasi, politeknik dalam pendidikan di Indonesia merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, institut, sekolah tinggi dan universitas. Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

Politeknik atau sering disamakan dengan institut teknologi adalah penamaan yang digunakan dalam berbagai institusi pendidikan yang memberikan berbagai jenis gelar dan sering beroperasi pada tingkat yang berbeda-beda dalam sistem pendidikan.

Ditambahkan oleh Mudjiono bahwa perusahaan yang dinilai layak dibangun politeknik adalah industri-industri kelas besar dan sudah punya anak-anak perusahan dimana-mana dengan jumlah tenaga kerja sekitar 5.000 orang.

Selain itu, perusahaan dimaksud dan pengelola kawasan industri serta asosiasi harus menyatakan kesiapan dan keseriusannya dalam melaksanakan politeknik.

Disebutkam bahwa saat ini pengembangan pendidikan vokasi di sektor industri sudah on the track dan sudah membuahkan hasil positif. Mengutip data BPS, Mudjino menyebut dalam dua tahun terakhir ini jumlah pengangguran yang mengantongi izajah SMK berkurang dari 9,3 % menjadi 8,3 %.

Pemerintah pusat juga katanya kini sedang berencana mendirikan 500 politeknik di seluruh kawasan industri dengan tujuan mengembangkan pendidikan vokasi.

Di bagian lain keterangannya disebut bahwa keseriusan dari para pihak untuk membangun politeknik teramat penting mengingat dana yang dibutuhkan membangun politeknik tidak sedikit nilainya, bisa mencapai Rp  200-an miliar untuk membangun satu politeknik . (sabar)

CATEGORIES
TAGS