Industri Besi Baja di Dalam Negeri Terus Menggeliat

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Investor asing yang bergerak di bidang industri logam, umumnya memilih Indonesia sebagai negara tempat berinvestasi. Pasalnya, sistem investasi di Indonesia cukup baik serta sistemnya sangat bagus.

Hal itu dikatakan Direktur Industri Logam, Kementerian Perindustrian, Budi Susanto kepada wartawan kemarin di ruang kerjanya. ‘’Prosedur untuk berinvestasi di negeri kita cukup kelir dan tak ribet,’’ tambahnya.

Kondisi ini lanjut Budi dapat dibuktikan dari data investasi yang pada triwulan ketiga 2021 investasi asing, penanaman modal asing (PMA) pada industri logam dasar sudah mencapai US$ 1.743.075.000 sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 2.307.402.000.000.

‘’Angka-angka ini menunjukkan pertumbuhan investasi 2021di sektor industri logam dasar  mencapai 11,77 persen,’’ jelasnya.

Budi Santoso optimis, pertumbuhan nilai investasi sektor industri logam pada tahun 2022, akan tumbuh  berkembang, paling sedikit di angka 15 persen. ‘’Saya optimis itu,’’ terangnya.

Disebutkan bahwa selain situasi investasi di dalam negeri yang cukup kondusif, para investor juga semakin tertarik mengingat permintaan pasar akan besi baja terus meningkat. Yang paling diminati konsumen saat ini kata Budi adalah besi  baja untuk kepentingan konstruksi dan untuk bahan baku industri otomotif.

‘’Maka itu kami akan terus mendorong pertumbuhan produksi besi baja terutama crude steel atau baja kasar. Ini sangat dibutuhkan sebagai bahan baku industri besi baja,’’ jelasnya.

Sementara itu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang tumbuh pada kuartal III-2021, dengan pertumbuhan  3,68% secara year-on-year (yoy).

Terdapat empat sub sektor yang menjadi penyumbang terbesar, yakni industri alat angkutan yang naik 27,84% yoy, sub sektor farmasi dan kimia (9,71%), logam dasar (9,52%), dan barang logam seperti komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (8,06%). (sabar)