Indonesia Negara Tujuan Swiss Bidang Penanaman Modal

Loading

POTONG KUE - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia HE Mrs Yvonne Baumann memotong kue tanda Perayaan Hari Kemerdekaan ke-725 Swiss di Jakarta, 1 Agustus 2016. Menperin meyakini kerjasama ekonomi kedua negara semakin kuat karena Pemerintah Swiss akan memberikan dukungan dan bantuan untuk Indonesia khususnya di sektor industri seperti pengembangan daya saing industri kecil dan menengah, industri agro, dan pelaksanaan pendidikan vokasi.-tubasmedia.com/ist

POTONG KUE – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia HE Mrs Yvonne Baumann memotong kue tanda Perayaan Hari Kemerdekaan ke-725 Swiss di Jakarta, 1 Agustus 2016. Menperin meyakini kerjasama ekonomi kedua negara semakin kuat karena Pemerintah Swiss akan memberikan dukungan dan bantuan untuk Indonesia khususnya di sektor industri seperti pengembangan daya saing industri kecil dan menengah, industri agro, dan pelaksanaan pendidikan vokasi.-tubasmedia.com/ist

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kerjasama internasional antara Indonesia dengan Swiss menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1952. Di bidang penanaman modal, Swiss memposisikan Indonesia pada peringkat ke-4 sebagai daftar negara tujuan utama untuk investasi di Asia.

“Swiss juga memilih Indonesia sebagai salah satu negara prioritas untuk melakukan kerjasama strategis dalam rangka peningkatan ekonomi, termasuk di sektor industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika memberikan sambutan mewakili Pemerintah Indonesia pada Perayaan Hari Kemerdekaan ke-725 Swiss di Jakarta, Senin malam (1/8).

Kementerian Perindustrian mencatat, pada tahun 2015, nilai perdagangan Indonesia-Swiss mencapai US$ 1,7 miliar atau meningkat tajam 124 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan, kinerja ekspor Indonesia ke Swiss  US$ 1,07 miliar dan impor Indonesia dari Swiss sekitar US$ 0,63 miliar.

Ke depannya, Menperin yakin, kerjasama ekonomi kedua negara semakin kuat karena pemerintah Swiss akan memberikan dukungan dan bantuan untuk Indonesia khususnya di sektor industri seperti pengembangan industri kecil dan menengah, industri agro dan pelaksanaan pendidikan vokasi.

“Swiss merupakan salah satu negara industri maju di Eropa. Oleh karena itu, Indonesia perlu belajar mengenai penggunaan teknologi dan pengembangan SDM untuk industri yang diterapkan oleh Swiss,” harapnya.

Di samping itu, lanjut Airlangga, pihaknya terus mendorong para pengusaha Swiss agar menambah investasinya di Indonesia terutama sektor manufaktur, farmasi dan bioenergi.

“Hal ini sebagai upaya menjalankan arahan Presiden Joko Widodo terkait pemerataan industri di luar pulau Jawa dan wilayah perbatasan,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada pemerintah dan pengusaha Swiss, yang selama ini telah berkontribusi terhadap pembangunan industri di Indonesia. “Kami akan membuka peluang kerjasama yang sama-sama diminati sehingga dapat meyejahterakan kedua negara,” paparnya.

Hal senada juga disampaikan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann, yang mengapresiasi Pemerintah Indonesia karena menerbitkan paket-paket kebijakan ekonomi sehingga memudahkan para investor berusaha di Indonesia.

“Hingga saat ini, sebanyak 150 perusahaan Swiss telah beroperasi di Indonesia dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 60.000 orang. Kami harap dapat terus menjadi mitra usaha bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia,” tuturnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS