Indonesia Belum Produksi Garam Industri

Loading

Laporan: Redaksi

Direktur Industri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri Manufaktur, Kemenperin Ir. F. Tony Tanduk, MA

Direktur Industri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri Manufaktur, Kemenperin Ir. F. Tony Tanduk, MA

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Direktur Industri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri Manufaktur, Kemenperin Ir. F. Tony Tanduk, MA meragukan informasi yang menyatakan Indonesia surplus garam konsumsi sehingga Indonesia menghentikan impor kemudian mengekspor garam.

‘’Saya tidak yakin itu dan bicara soal garam tidak boleh digeneralisasi sebab garam konsumsi ini juga tergantung kualitas. Jadi info itu menurut saya bisa menyesatkan dan harus diluruskan,’’ kata Toni Tanduk di kantornya kemarin.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelumnya mengklaim bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan surplus garam konsumsi. Karena itu, pihaknya menginginkan garam konsumsi dapat diekspor tahun ini.

Paska Gumilar, Kasubdit pemberdayaan masyarakat, Ditjen Kelautan Pesisir dan Laut KKP, mengatakan bahwa Indonesia memproduksi 2,02 juta ton garam di tahun lalu. Angka tersebut melewati target produksi sebesar 1,3 juta ton.

“Jadi tahun lalu kita surplus,” demikian pernah diungkapkan Gumilar saat diskusi industri garam di Tanjung Kodok Resort di Lamongan, Jawa Timur, belaum lama ini.

Menurut Toni Tanduk, bicara soal stop impor garam, masih dalam perdebatan sebab harus kita lihat stok serta tingkat dan jenis yang dibutuhkan pasar dalam negeri. Karena itu, lanjut Toni, Indonesia masih terus berupaya membangun industri garam agar kebutuhan dalam negeri benar-benar terpenuhi.

Indonesia kini memiliki lahan industri garam nasional seluas 30.000 ha tersebar di Madura, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Namun dari 30.000 hektar penghasil garam itu, Indonesia belum bisa memproduksi garam industri sehingga masih harus diimpor. (sabar)

CATEGORIES
TAGS