Harga Jerami Kering Pun Mahal
Laporan: Redaksi
REMBANG, (Tubas) – Akibat kemarau panjang, bukan hanya para petani sawah di perdesaan Kabupaten Rembang (Jawa Tengah) yang menderita, juga peternak, yang harus menyediakan pakan untuk ternaknya. Karena sulitnya mencari rumput hijau-segar, peternak terpaksa membeli jerami kering, yang harganya lumayan mahal, Rp 10.000 per ikat ikat.
Nah, rezeki nomplok justru diperoleh para pemodal. Dengan menyewa truk, mereka membeli jerami kering dari daerah Tuban, Bojonegoro, dan Madiun, Jawa Timur. Harga jerami kering satu truk Rp 350.000. Ditambah sewa truk Rp 750.000 dan mengupah dua-tiga tenaga pekerja, Rp 150.000, maka pengeluaran seorang pemodal Rp 1.250.000.
Jerami satu truk itu oleh pemodal diurai menjadi 200 ikat. Lalu dijual pada petani pemilik ternak sapi Rp 10.000/ikat. Dalam tiga hari, jerami kering itu habis dijual. Pemodal mengantongi uang Rp 2.000.000. Dipotong pengeluaran (sewa truck, beli jerami dan upah pekerja Rp 1.250.000), dalam tiga hari pemodal dapat untung, Rp 750.000.
Solekan (44), tinggal di Desa Banggi-Rembang, punya dua ekor sapi. Pada musim kemarau ternak-ternak di desanya menderita. Sebab tak ada rumput hijau tumbuh di pematang sawah atau tegalan, daripada mati kelaparan, sapi-sapi diberi makan jerami kering, yang sebelumnya disiram ‘air garam’ guna merangsang nafsu makan ternak.
Solekan berharap, kemarau segera berganti ke musim hujan, sehingga rumput tumbuh kembali dan sapi-sapi tak menderita dengan makan jerami kering. Jika kemarau berkepanjangan, pengeluaran petani kian berat. Sebab seekor sapi dalam sehari menghabiskan seikat jerami kering seharga Rp 10.000. (amary)