Ekspor Mebel Indonesia Masih Terhambat

Loading

SOLO, (tubasmedia.com) – Sebagai dampak ketersediaan pasokan bahan baku yang selalu dirasa kurang ditambah lagi tumpang tindih regulasi dan berkurangnya jumlah craftmen,Indonesia masih mengalami hambatan dalak melaksanakan eksspor produk mebel dan kerajiman berbahan bakau kayu.

Hal itu diutarakan Dirjen Indusri Kecilmdan Menengah (IKM), Gati Wibwaningsing saat membuka pameran sekaligus Launhing Omah Mebel dan Kerajinan KIMKAS di Solo, kemarin.

Hal lain yang turut menghambar ekspor kata Gati, juga belum maksimalnya promosi produk membuat Indonesia membuat ekpor furnitur tanah air kalah saing dengan negeri tetangga seperi Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Bahkan disebut ekspor mebel yang pada 2015 mencapai 1,21 miliar dolar AS mengalami penurunan pada 2016 menjadi 1.04 miliar dolar AS.

Gati mengatakan hal ini juga karena dipengaruhi permintaan pasar global yang menurun. Dia mengatakan, pemerintah pun tengah melakukan langkah strategis untuk mendongkrak kembali ekspor mabel tanah air.

Diantaranya kata Gati dengan mempermudah perizininan di tingkat daerah bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan. Kita minta dari Provinsi, Kabupaten, Kota nanti yang akan lebih mempermudah soal perizinan yang harus dipenuhi teman-teman (pelaku industi mebel).

Selain itu, kata dia, untuk memudahkan industri manufaktur khususnya mebel dan kerajinan dari kayu, Kementerian Perindustrian menggandeng Perhutani untuk mempermudah penyediaan bahan baku kayu yang dibutuhkan.

Untuk mendongkrak promosi, pemerintah telah mengeluarkan program e-smart IKM serta mendorong pelaku industri furniture untuk mengikuti berbagai pameran.

Sementara itu sebanyak 30 booth produk furniture dan kerajinan kayu dipamerkan dalam pembukaan Omah mabel dan kerajinan di Banjarsari. Peserta pameran merupakan anggota Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya.(sabar)

 

 

CATEGORIES
TAGS