Dyke: Laporan Korupsi FIFA Sia-sia Dan Hanya Lelucon

Loading

Greg Dyke membantah tuduhan Fifa (mirror)

Greg Dyke membantah tuduhan Fifa (mirror)

Laporan FIFA dalam kasus korupsi Piala Dunia saat ini nampak sebagai hal yang sia-sia dan hanya menjadi lelucon, menurut Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris Greg Dyke.

Dia membuat komentar setelah orang yang menyelidiki klaim kesalahan mengatakan, laporan itu “salah”.

“Ini adalah sedikit lelucon, atas seluruh prosesnya,” kata Dyke kepada BBC Sport, dan menambahkan bahwa itu tampak sangat buruk untuk dilakukan FIFA.

Laporan itu akhirnya membersihkan Rusia dan Qatar dari tuduhan korupsi namun mengkritik FA untuk mencemoohkan aturan tawaran yang di berikan.

Dokumen setebal 42 halaman yang diterbitkan pada hari Kamis dibuat oleh hakim Jerman Hans-Joachim Eckert. Dasar dari dokumen tersebut adalah penyelidikan dari pengacara asal Amerika Michael Garcia.

Tapi kurang dari empat jam kemudian Garcia, yang menghabiskan dua tahun menyelidiki klaim korupsi untuk FIFA, mengeluarkan pernyataan yang mempertanyakan tentang keabsahan laporan.

Dia mengatakan dalam temuan Eckert terkandung banyak material yang tidak lengkap dan salah representasi. Garcia mengatakan ia bermaksud untuk menarik hal tersebut dari FIFA.

Dyke menambahkan: “Ini telah menggerogoti seluruh proses. Saat ini sangat buruk untuk citra FIFA jika orang yang melakukan penyelidikan mengatakan hakim tidak benar mencerminkan penyelidikan nya.”

“Itu cukup serius bagi FIFA. Sekarang tampaknya penafsiran laporan Garcia bukanlah hal yang adil, menurut Garcia sendiri.”

FIFA mengatakan belum diberitahu oleh Garcia dari niatnya untuk mengajukan banding. FA dituduh berusaha “menjilat” kepada mantan wakil presiden FIFA Jack Warner, yang berhenti pada tahun 2011 di tengah tuduhan penyuapan.

Laporan itu mengatakan tim penawar Inggris mencoba untuk memenangkan dukungan dari Warner, yang berasal dari Trinidad dan Tobago. Upaya yang dituduhkan diantaranya adalah membiarkan skuad Trinidad dan Tobago U-20 mengadakan kamp pelatihan di Inggris pada musim panas 2009 dan mensponsori gala dinner untuk Football Union Karibia, dengan biaya $ 55.000 (sekitar £ 35,000).

Dyke mengatakan FA tidak memiliki apa-apa lagi untuk disembunyikan.

“Dalam laporan itu, sebagian besar kritik adalah orang-orang yang bekerjasama,” katanya. “Jika anda tidak benar-benar bekerja sama, anda tidak mendapatkan kritik, yang tampaknya sangat aneh bagi saya. FA, saya tidak berpikir tentang hal ini, tidak ada hal yang perlu disembunyikan.”

Lord Triesman, yang adalah ketua FA pada saat voting untuk lokasi penyenlenggaraan Piala Dunia 2018 dan 2022 mengatakan dirinya juga ingin melihat dokumen lengkap.Ia juga dikritik dalam laporan karena dinilai gagal bekerja sama dengan penyelidikan. (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS