Donasi Rp 1.000 Untuk Anak Korban lumpur Lapindo

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

SIDOARJO, (Tubas) – Di tengah-tengah isu yang deras soal ganti rugi tanah korban lumpur Lapindo, sesungguhnya ada persoalan yang sampai saat ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Salah satunya, pendidikan. Bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tidak bisa membuat anak Indonesia mengakses pendidikan secara gratis, karena anak-anak korban Lumpur Lapindo masih dikenai biaya seragam, buku, daftar ulang, sumbangan uang gedung, uang ujian, baya pengambilan rapor dan sebagainya.

Ada sebanyak 212 anak korban lumpur Lapindo di kawasan eksplorasi PT Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, membutuhkan donasi pendidikan yang setiap anak berkisar antara Rp220 ribu sampai Rp1,8 juta per tahun. Sejak tahun 2010, Gerakan Donasi Rp1.000 Sahabat Anak Lumpur sudah membantu pendidikan bagi 87 anak korban Lumpur Lapindo, sedangkan gerakan tahun ini akan membantu 212 anak mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Oleh karena itulah, pihak Walhi JawaTimur akan mengadakan sebuah acara pentas seni budaya dengan tujuan penggalangan dana untuk menyelamatkan masa depan ratusan anak-anak korban lumpur Lapindo. Sehingga, mereka dapat melanjutkan sekolah dan tidak harus putus sekolah karena orang tuanya tak mampu lagi membiayai pendidikan mereka. Acara ini merupakan lanjutan dari beberapa cara yang telah diadakan sebelumnya di Taman Bungkul, Kota Malang dan di Porong bersama Fadly Padi.

Dukungan dan donasi ini tidak hanya dalam acara ini saja, namun juga bisa dijemput langsung ke tempat para donatur oleh tim relawan Sahabat Anak Lumpur, ataupun melalui rekening CIMB Niaga Surabaya dengan nomor rekening 095.01.00224.00.0 atas nama Walhi Jawa Timur. Laporan perkembangan dan distribusi dukungan akan disampaikan secara terbuka melalui laman: www.korbanlumpur.info dan www.walhijatim.or.id. catur wibowo)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS