Ditemukan Ulat dan Lalat dalam Makanan Bergizi, Emak-emak di Surabaya Lancarkan Protes Keras
SURABAYA, (tubasmedia.com) – Keberadaan ulat dan lalat dalam menu Makan Bergizi Gratis diprotes sejumlah ibu-ibu di Surabaya. Selain terkontaminasi ulat dan lalat, penyajian menu Makan Bergizi Gratis menggunakan wadah plastik juga dikeluhkan.
Adanya ulat dan lalat dalam menu Makan Bergizi Gratis dikeluhkan sejumlah ibu-ibu dalam Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Kementerian Kesehatan mendapat sorotan serius peserta, yang mayoritas adalah guru.
Keluhan tersebut terkait dengan kualitas makanan bergizi gratis (MBG) yang disediakan untuk siswa. Para peserta mengungkapkan bahwa mereka sering menemukan ulat dan lalat dalam hidangan yang disajikan kepada anak-anak.
Keluhan ini diungkapkan oleh Izzah, perwakilan Muslimat NU Surabaya, yang menyoroti masalah di SD Taquma Surabaya, tempat anaknya bersekolah.
Izzah mengungkapkan bahwa makanan yang disajikan di sekolah tersebut tidak hanya ditemukan terkontaminasi dengan ulat dan lalat, tetapi juga menggunakan wadah makanan berbahan plastik yang dinilai kurang higienis dan berpotensi membahayakan kesehatan siswa.
“Hari ini saya kembali mendapat laporan, kembali ditemukan ulat dan lalat di dalam makanan yang dihidangkan. Ini jelas sangat mengkhawatirkan,” ujar Izzah dengan tegas.
Sebagai salah satu sekolah penyelenggara program Makanan Bergizi Gratis, Izzah berharap agar ada evaluasi mendalam terhadap kualitas makanan yang disediakan. Ia menekankan pentingnya memastikan makanan yang diterima siswa benar-benar steril dan aman dikonsumsi.
“Kami berharap ada evaluasi serius terhadap pihak penyedia agar memastikan makanan yang disajikan benar-benar steril dan aman dikonsumsi siswa,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Tengku Syahdana, Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN Kementerian Kesehatan, menyampaikan apresiasi atas masukan yang diberikan oleh peserta.
Ia menyadari bahwa program ini masih dalam tahap awal dan berjanji akan segera melakukan perbaikan.
“Kami akan menjadikan ini bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan. Program ini masih dalam tahap awal, sehingga masih ada kekurangan yang harus segera diperbaiki,” ungkap Tengku.
Tengku juga memastikan bahwa pihaknya akan menegur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk segera meningkatkan kualitas makanan yang disediakan, serta menjamin bahwa kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
“Tentu perbaikan akan segera dilakukan, dan ke depan, hal seperti ini tidak boleh terulang lagi,” tegasnya.
Kejadian ini menjadi sorotan warganet, dalam unggahan ulang di akun @undercover.id banyak yang melayangkan hujatan menohok usai kabar ini menjadi viral.
“Program problematik mainnya hebat,” kata warganet
“Mungkin memang itu namanya protein tambahan,” tambah lainnya. (sabar)