Dinsos Probolinggo Dukung Penanganan PMKS

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

PROBOLINGGO, (TubasMedia.Com) – Dinsos Pemkot Probolinggo mendukung program percepatan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dicanangkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan prioritas lima aspek yang meliputi anak jalanan, gelandangan, pengemis, disabillitas (cacat), dan wanita rawan ekonomi serta wanita tuna sosial.

Kadinsos Soemantri mengatakan permasalahan sosial di Kota Probolinggo tidak sekompleks di kota-kota besar Indonesia. Namun tetap menjadi pokok acuan utama penanganan permasalahan yang dibakukan dalam program kerja dinas sosial untuk mewujudkan visi misi wali kota Probolinggo dan mendukung program kerja Gubernur Jawa Timur tahun 2013.

Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Soni Imamudin menjelaskan saat ini sudah dilakukan pemantapan dan konsultasi ke Dinsos Provinsi Jawa Timur terkait program percepatan penanganan PMKS dalam rangka pengentasan permasalahan sosial yang meliputi kemisikinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, korban bencana alam, korban tindak kekerasan dan keterpencilan.

Untuk mendukung program tersebut pada akhir tahun 2012 Dinsos Kota Probolinggo telah mengirimkan sepuluh anak jalanan selama satu bulan untuk diberikan pelatihan otomotif oleh Dinsos Provinsi Jawa Timur dan bantuan peralatan serta bekal tambahan sosialisasi pemahaman kepada seluruh anak jalanan yang menjadi binaan Dinsos Kota Probolinggo.

Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Tuna Sosial, Purwantoro menambahkan kelanjutan program percepatan penanganan PMKS pada tahun 2013 difokuskan pada anak jalanan yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan Kota Probolinggo. “Kami akan mengadakan pelatihan sablon melalui desein komputerisasi di Kampung Cyber Wonoasih dan aplikasi langsung di lapangan.

Mereka diberikan bantuan peralatan dan akan dilakukan pematauan secara berkala. Hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah anak jalanan yang ada di Kota Probolinggo dan dapat menjadi wirausaha baru yang mandiri.

Selain pemantauan dan pembinaan, tambah Purwanto kepada gelandangan dan pengemis di Kota Probolinggo juga dilakukan koordinasi secara rutin dengan UPT gelandangan pengemis Dinsos Provinsi Jawa Timur di Kota Pasuruan. Sedangkan masalah wanita tuna susila tidak ada di Kota Probolinggo karena adanya koordinasi terpadu yang secara rutin dilaksanakan antara dinas sosial, satpol PP, dan keamanan setempat.

Penanganan permasalahan disabilitas (kecacatan) juga menjadi perhatian utama karena dari data terdapat 1.000 orang penyandang cacat di Kota Probolinggo. “Kepada mereka akan dilakukan program pembinaan dan pelatihan mandiri serta penyerahan bantuan alat bantu dan peralatan usaha,” kata Titik Sulistyowati, Kasi Yanresos Cacat dan Lanjut Usia.

Masalah pengentasan kemiskinan sedang diusulkan ke pemerintah pusat melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni. Diharapkan program tersebut segera terealisasi, harap Hanafiah, Kasi Yanresos Wilayah Kumuh. (haroem)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS