Budi Darmadi: Perkuat Industri Otomotif

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kemperin, Budi Darmadi

BANDUNG, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian (Kemperin) akan memperkuat para produsen otomotif nasional terkait instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menginginkan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) ditujukan untuk angkutan pedesaan.

“Kami tengah mengembangkan yang di bawah 1.000 cc seperti Tawon dan lain-lain. Harapannya jika hal itu dapat dikembangkan, maka bisa dijual dengan harga yang jauh lebih murah lagi,” kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kemperin, Budi Darmadi di sela Family Gathering Forum Wartawan Industri di Bandung, Jumat (22/11).

Menurut Budi, sebenarnya harga mobil yang melayani aktifitas pedesaan saat ini sudah tergolong murah. Ambil contoh mobil Suzuki Carry pick up dibanderol di harga Rp 70-80 jutaan, di bawah harga LCGC yang dirilis Toyota Agya atau Daihatsu Ayla berkisar Rp 90-120 jutaan.

Murahnya mobil angkutan barang (pick up) tak lepas dari aturan pemerintah yang membebaskan pajak pertambahan barang mewah (PPnBM). “Jadi PPn-BM nol persen untuk plat kuning sudah ada dari dulu,” katanya.

Terlepas dari itu, pemerintah akan memperkuat produsen mobil nasional seperti Tawon, Kancil atau Gea untuk memproduksi kendaraan penumpang (passanger car) atau kendaraan barang (pick up) di pedesaan.

Menurut Budi, selama ini ruang ekspansi mereka menggarap segmen tersebut belum optimal. Pasalnya, produsen nasional harus memiliki outlet di wilayah pemasaran terkait pelayanan purna jual.

Di sisi lain karena keterbatasan modal, tegas Budi, para produsen mobil nasional hanya memasarkan mobilnya di pusat produksi. “Sebagai contoh mobil Tawon kan di Tangerang, jika dia ingin menjual di Solo dan laku di pasaran, Tawon harus membangun outlet layanan purna jual,” kata dia.

Budi mengatakan, untuk memperluas pasar produsen mobil nasional di wilayah pedesaan, mereka harus membangun jaringan (development networking) dengan pengusaha lokal. “Develop networking juga butuh waktu karena butuh deal dengan pengusaha lokal,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden SBY mengharapkan kehadiran LCGC untuk menunjang aktifitas ekonomi di wilayah pedesaan.
Diketahui, pemerintah merilis kebijakan mobil murah ramah lingkungan melalui Peraturan Pemerintah No. 41/2013 yang membebaskan PPnBM dengan syarat kapasitas mesin maksimal 1.200 CC untuk premium dengan konsumsi paling sedikit 20 Km per liter. Sementara untuk mobil diesel maksimal kapasitas mesin 1.500 CC dan konsumsi bahan bakar minimal 20 Km per liter. (sabar)

TAGS

COMMENTS