Bordir Tasikmalaya Ranking Pertama Serap Naker

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (Tubas) – Industri Kreatif Bordir Tasikmalaya berhasil menempati ranking pertama dan dapat menyerap sebanyak 32.325 tenaga kerja (Naker) yang tersebar pada 2.728 unit usaha. Posisi kedua ditempati kerajinan handycraft yang mampu menyerap 15.899 tenaga kerja dan tersebar dalam 1.338 unit usaha. Posisi ketiga dan ke empat ditempati anyaman dengan jumlah tenaga kerja 6.829 orang yang tersebar dalam 1.483 unit usaha, serta alas kaki dengan 1.033 tenaga kerja yang tersebar pada 130 unit usaha.

Posisi tersebut berdasarkan hasil Penelitian Pemetaan Potensi Industri Kreatif Tasikmalaya, kerjasama Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya dengan Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Pimpinan Kantor Bank Indonesia (KBI) Tasikmalaya Isha Anshori, pada acara disiminasi hasil penelitian tersebut dalam upaya meningkatkan daya saing daerah di KBI Tasikmalaya, baru-baru ini. “Potensi dan peluang industri kreatif yang sangat besar dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada individu lokal” katanya

Menurut Isha banyaknya sumber daya alam yang masih belum disentuh dan melimpahnya aset budaya tradisi lokal telah mengundang pemain-pemain asing terlebih dahulu mengembangkan industri kreatif datang dan bekerja di Indonesia. Tidak sedikit diantara mereka yang punya komitmen dalam membangun industri yang berkelanjutan sehingga bersifat ekspoitatif. (hakri miko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS