Bagaimana Realisasi Penerimaan Pajak Saat Ini..?

Loading

Pajak

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bagaimana realisasi penerimaan pajak saat ini jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, jelas di sektor tertentu meningkat tapi di sektor lainnya mengalami penurunan.

Data diperoleh tubasmedia.com terungkap, bahwa penurunan pertumbuhan yang besar menyangkut Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yakni 64,70 persen atau sebesar Rp 308,24 miliar dibanding periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp 873,22 miliar.

Namun, sebagaimanja realisasi penerimaan pajak hingga 30 April 2015 bisa mencapai Rp 31,100 triliun. Dari target penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai APBN-Perubahan 2015 sebesar Rp 1.294,258 triliun realisasi penerimaan pajak hingga mencapai 23,96 persen.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, realisasi penerimaan pajak tahun 2015 ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik di sektor tertentu namun juga mengalami penurunan pertumbuhan di sektor lainnya.

Dalam keterangan tertulis, Direktorat P2Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjabarkan, salah satu penyebab penurunan pertumbuhan PBB adalah karena belum adanya realisasi pemindahbukuan dari reklening Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke rekening penerimaan pajak.

Selain itu, juga dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan No.267/PMK.011 tahun 2014 tentang Pengurangan PBB sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi pada tahap eksplorasi juga turut berkontribusi pada penurunan pertumbuhan PBB.

Sedangkan penurunan pertumbuhan lainnya menyangkut PPN/PPnBM yakni 42,71 persen atau sebesar Rp 37,81 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 66,00 miliar.

Namun penurunan PPN/PPnBM lainnya ini tidak sebesar akhir Maret 2015 yang mencapai 55,44 persen atau sebesar Rp 26,13 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 58,64 miliar. Penurunan terakhir dicatatkan pajak lainnya yakni 9,54 persen atau sebesar Rp 1,557 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp 1,721 triliun. (marto tobing)

CATEGORIES
TAGS