APK Ganjar Pranowo Dirusak, Kedewasaan Berpolitik Masih Sangat Rendah
MAGETAN, (tubasmedia.com) – Perusakan alat peraga kampanye (APK) Ganjar Pranowo di Jalan Raya Plaosan-Poncol masuk Desa Bulugunung Plaosan, Magetan menjadi sorotan.
Ketua TPC Jatim Beragam Magetan Ngawi, Lucky Setiyo Herman menilai bahwa kejadian ini menunjukkan masih rendahnya kedewasaan berpolitik di masyarakat.
“Kedewasaan dalam berpolitik masih langka ditemui di masyarakat kita saat ini. Masyarakat masih memandang perbedaan sebagai sesuatu yang memisahkan, bukan menyatukan,’’ kata Lucky, Jumat (2/2/2024)
Lucky menyayangkan maraknya vandalisme dan black campaign dalam kontestasi politik saat ini. Menurutnya, hal ini terjadi karena masyarakat masih memandang Pilpres sebagai sebuah “perang”.
“Warga masyarakat masih memandang bahwa Pilpres ini adalah sebuah perang. Lawan politik, lawan yang berbeda pilihan, adalah orang-orang yang harus dihancurkan, bukan bersaing secara sehat,” kata Lucky.
Akibatnya, banyak terjadi vandalisme, black campaign dan negatif campaign. Lucky berpendapat bahwa jika masyarakat memiliki kedewasaan dalam berpolitik, hal tersebut dapat dihindari.
“Jika kita fokus untuk pemenangan pasangan yang kita pilih, kita fokus saja untuk kampanye program-programnya, adu gagasan, adu ide, adu kreativitas, tentu saja itu akan menjadi lebih menarik,” kata Lucky.
Lucky juga menyoroti apatisme politik yang terjadi pada anak muda. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah cara-cara kotor yang digunakan dalam kampanye politik.
“Anak muda jengah dengan politik di Indonesia karena mereka-mereka yang selalu menggunakan cara-cara kotor, fitnah dan black campaign,” kata Lucky.
Lucky berharap kedewasaan dalam berpolitik bisa muncul dan dilestarikan. Ia juga mendorong pendidikan politik bagi anak muda agar mereka dapat terlibat dalam politik dengan cara yang positif dan membangun.
“Sudah saatnya anak muda terlibat bukan hanya sebagai tukang pukul, bukan hanya sebagai kader yang mau merusak dan menghancurkan orang lain. Tapi anak muda harus berperspektif untuk membangun Indonesia ke depan dengan cara meningkatkan kreativitas, ide dan gagasan, serta menciptakan peluang-peluang baru,” pungkasnya. (sabar)