Anak-anak Mulai Melupakan Budaya Bangsa

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Budaya Indonesia saat ini memprihatinkan karena adanya arus budaya asing mulai masuk kehidupan bangsa. Selain itu juga karena adanya kemajuan teknologi yang membuat anak-anak Indonesia sebagai tunas bangsa dan pewaris budaya mulai melupakan budaya Indonesia sehingga sopan santun, moral dan budi pekerti hampir tidak dijumpai, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Lies Nurhayati kepada tubasmedia.com usai pagelaran aneka tari, musik campur sari dan jaranan pogan di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pekan lalu.

Nama Nganjuk sudah dikenal sejak 10 April 937 Masehi. Konon, berawal dari suatu peristiwa pertempuran antara tentara Melayu dengan Empu Sindok di Desa Anjuk Ladang yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Nganjuk.

Menurut Lies, budaya adalah warisan nenek moyang yang harus selalu dilestarikan dan diterapkan. Sebagai apresiasi Dinas Budpar Kabupaten Nganjuk yang kaya dengan kesenian daerah dan mempunyai potensi wisata alam, wisata sejarah dan kaya sumber daya alam mengembangkan warisan nenek moyang tersebut. Kabupaten Nganjuk juga berpotensi di bidang agrobisnis.

Kepala Anjungan Jawa Timur (AJT) Hendry Soenar Handoko menambahkan, Kabupaten Nganjuk diakui oleh Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranas) sebagai salah satu daerah unggulan dan sentra kerajinan di antaranya kerajinan border, kayu, gamelan, industri rumah tangga, shuttlecock, cinderamata batu onyx seperti meja, guci, prasati dan lampu hias.

Selain itu Nganjuk, lanjut Hendry, juga mempunyai nilai peninggalan sejarah seperti monumen Jendral Sudirman, monumen Dr. Sutomo dan Gedoeng Joeang 45. Melalui Anjungan Jawa Timur, Dinas Budpar Daerah dan kantor perwakilan di Jakarta melestarikan budaya daerah setiap kabupaten, menyelenggarakan pagelaran budaya daerah Jawa Timur. (audy)

CATEGORIES
TAGS