Ternyata Sambo Itu Pemabok, Terlibat Bisnis Haram dengan Para Mafia Antarnegara

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan saat menjabat Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo kerap arogan dan melakukan aksi koboi dengan main tembak sana sini, sambil mabuk-mabukan saat memeriksa anggota Polri yang dinilai melakukan kesalahan atau pelanggaran.

“Ketika memeriksa polisi-polisi yang diduga melanggar, dia (Ferdy Sambo) sambil mabuk-mabukan, dia nembak sana, nembak sini,” ujar Kamaruddin Simanjuntak, dalam acara Catatan Demokrasi di YouTube TV One, Selasa (23/8/2022) malam.

Di ruangannya kata Kamaruddin, Irjen Ferdy Sambo mengoleksi berbagai minuman keras. “Bahkan, di situ ada tanaman keras, sejak dia (Ferdy Sambo) jadi Kaden hingga Jendral. Kalau Kaden itu Kombes, di ruangannya itu berbagai macam koleksi minuman,” kata Kamaruddin.

Bahkan kata Kamaruddin, ada temannya yang berprofesi sebagai kepala bank dan masuk ke ruangan Irjen Ferdy Sambo mengaku ketakutan dan sampai ‘buang air kecil’ di celana.

“Sebab di sana dia main tembak sana sini saat periksa anggota, sambil mabuk. Kan bahaya ini, kalau kena orang bagaimana,” kata Kamaruddin.

Saat ditanya bukti soal apa yang dikatakannya, Kamaruddin mengaku pernah melihat langsung dan sebagian lain dari informasi intelijennya.

“Informasi intelijen saya itu rata-rata 99 persen sempurna, atau dalam pengertian tidak meleset. Contohnya saya katakan bahwa tanggal 11 Juli ada aliran dana dari rekening almarhum Brigadir J ke tersangka, ternyata memang benar kan dan diakui Kabareskrim serta Dirtipidum,” ujarnya.

“Jadi bohong kalau dikatakan Mabes Polri tidak mengetahui itu. Suara letusannya aja ke mana-mana kok,” kata Kamaruddin.

Bahkan kata Kamaruddin pernah ada Polwan berpangkat Kompol yang merupakan tetangga di kebunnya di Bogor ketakutan dan minta tolong kepadanya saat diperiksa Irjen Ferdy Sambo. Saat itu, Kamaruddin mengaku sedang berada di Mabes Polri, mengurus kliennya.

“Polwan ini kanit di Polda, itu berarti Kompol ya. Dia sampai menjerit-jerit minta tolong ke saya, ‘Bang selamatkan aku, selamatkan aku katanya’. Kebetulan Polwan ini orang Jawa, tapi suaminya pengacara suku batak dan rumahnya tetanggaan dengan kebun saya di Bogor,” kata Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, Polwan tersebut ketakutan karena Ferdy Sambo sambil mabuk melakukan aksi koboinya dengan menembak ke sana kemari untuk menakuti.  “Kalau dia lagi mabuk, salah tembakkan bahaya,” ujarnya.

Kamaruddin menyatakan, di kubu Polri terdapat beberapa istilah yang disebut aliran pohon sebagai kode antar kubu.

“Ada aliran pohon nangka, pohon pisang dan lainnya. Jadi, kalau jadi dia misalkan aliran pohon pisang, maka rantai pisang yang terus bergerak, ibarat gerbong kereta api, jadi sana itu ada gerbong-gerbong. Jadi di sana itu, yang khususnya Akpol ya, ada bapak asuh, ada kakek asuh dan ada anak asuh serta cucu asuh. Nah itu mengalir terus ke bawah dan mereka ini sistemnya tercatat, ada catatan dan seterusnya,” ujarnya.

Makanya, menurut Kamaruddin sesama mereka sangat mudah mengintervensi perkara.

“Misalnya, abang ini akpol angkatan 2000, saya 2000 juga. Misalnya mengintervensi perkara di Papua, tinggal saya telepon saja satu angkatan, atur itu dulu ya, buat SP3 kalau mau SP3, kalau mau bikin terbukti, bikin terbukti. Ini kan tinggal mau arahnya aja kalau mau ke mana,” ujar dia.

Menurut Kamaruddin dari jumlah personel Polri sekitar 450 ribu, jika bukan pimpinan dan dari Akpol, hanya menjadi pesuruh saja.

“Disuruh ngapain harus mau, karena nasib mereka ada di ujung pena. Kalau ada yang melawan pimpinan, pindah ke tempat yang kering, yang di sana hanya makan sayur pahit dan bunga pepaya ibaratnya begitu. Tetapi kalau pintar cari duit untuk bos, itu disebut tanaman keras, bisa dia sampai 20 tahun bisa kanit terus. Bahkan ada yang sudah 20 tahun kanit terus dan gak mau pindah atau naik, karena basah dan pintar cari uang di sana,” tuturnya.

Menurut Kamaruddin informasi dari intelijennya menyebutkan bahwa Ferdy Sambo melakukan bisnis haram dengan para mafia bukan hanya lokal tapi juga antar negara mulai dari bisnis narkoba, minuman keras hingga tempat hiburan malam.

“Bahkan intelijen saya itu menginfokan uang asing itu dibawa pakai pesawat angkut ke antar negara,” katanya. (sabar)

 

 

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS