Sampah Kota Depok Mengancam Kesehatan Warga
Laporan: Redaksi
DEPOK, (TubasMedia.Com) – Sampah ternyata masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang hingga kini tidak kunjung usai bagi Kota Depok Jawa Barat. Sampah Kota Depok saatnya mengancam kesehatan warga. Selain kapasitas daya tampung sampah yang ada pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung hanya seluas 11,2 hektar, belakangan juga diketahui bahwa sebanyak 62 persen sampah di Depok belum bisa diangkut oleh Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Depok.
Sejumlah wilayah di Depok masih terlihat adanya gundukan dan tumpahan sampah yang berserakan. Seguhan kurang sedap dipandang mata, bahkan terkesan menjijikan itu cenderung terlihat ada pada sejumlah titik bahu jalan, mau pun aliran sungai, yang antara lain terdapat pada aliran sungai yang berada di pinggir jalan raya Citayem-Depok, yang letaknya tidak jauh dari lokasi stasiun KA Citayem di Jalan Sadewa wilayah Kecamatan Sukmajaya Depok, pinggir jalan raya Jatijajar dan pinggir jalan raya Dongkal Sukatani Kecamatan Tapos Depok.
Fenomena itu ternyata mengundang reaksi dari masyarakat pengguna jalan. Dikatakan Tom, salah seorang warga Sukmajaya belum lama ini kepada tubasmedia.com, tumpukan dan ceceran sampah yang terdapat dipinggir jalan raya Sukatani itu, pastinya sangat menggangu keindahan, kenyamanan para pengguna jalan saat melintas, bahkan kesehatan warga sekitar sangat terganggu.
Menanggapi persoalan itu, Ketua DPRD Kota Depok Rintis Yanto menanggapi Tubas mengatakan pemerintah Kota Depok melalui DKP telah gagal menanggani sampah. Menurutnya, program optimalisasi Unit Pengelolaan Sampah (UPS) dianggap gagal. Seharusnya, Kota Depok miliki 100 UPS untuk memilah sampah sebanyak 3000 M3 per-hari.
Sedang sejauh ini dari jumlah 22 unit UPS yang ada, hanya 18 UPS saja yang efektif beroperasi. Terlebih, dari jumlah itu pun masih belum mampu beroperasi sesuai target 3000 M3 per-hari. “Dari 18 unit UPS itu hasil pengolahan sampahnya juga tidak lebih dari separuh dari yang ditargetkan yaitu sebesar 3 ribu meter kubik perharinya,” kata Rintis.
Kesempatan lain, Kepala Bidang Kebersihan DKP Kota Depok Rahmat Hidayat mengatakan sejauh ini pengolahan sampah di UPS hanya dapat dilakukan sebanyak 10 persen dari 4500 meter kubik jumlah produksi sampah masyarakat Depok. “Sampah di Depok yang terangkut sebanyak 28 persen, atau 1200 meter kubik sampah. Sebanyak 10 persen diolah di UPS. Jadi jumlah cakupan layanan sebanyak 38 persen. Sedang sebanyak 62 persen sisanya ngak kemana-mana.”, ujar Rahmat. (eko)