Saatnya Untuk Berbuat

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

DENGAN berucap puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, kami putra putri bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan dengan tekad bulat untuk melaksanakan berbagai kebijakan, rencana dan progam pembangunan ekonomi bangsa untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Sekarang waktunya untuk berbuat, bukan lagi untuk berdebat yang nggak pernah jelas juntrungannya. Apalagi terus-terusan bermimpi dan gonta-ganti rencana, nanti keburu habis energinya untuk bisa berlari dengan akselerasi yang tinggi. Janganlah puas diri kalau berhasil “menyandera” dan habis itu, seperti tidak ikut bertanggungjawab jika sebuah tindakan telah dilaksanakan dan menimbulkan dampak yang “merugikan”.

Manakala tindakan dimaksud berhasil dan mendatangkan manfaat bagi pembangunan, maka mereka akan mengklaim bahwa keberhasilan itu diraih karena pikirannya. Sandera menyandra sebenarnya termasuk dalam tindakan yang tidak terpuji karena dengan tindakannya itu, suatu tindkan lain menjadi tidak bisa dilaksanakan.

Ibarat orang disuruh naik puncak gedung, kaki tangannya diikat, murka sekali jadinya perbuatan seperti itu. Oleh sebab itu, demi dan atas nama pembangunan dan demi kesejahteraan masyarakat, mari kita lepaskan segala bentuk pikiran dan tindakan yang bersifat menyandera.

Bukan hanya yang sekedar menyandera, tapi yang membelenggu, menghambat dan menyumbatpun harus disingkirkan. Segala bentuk kegiatan di bidang ekonomi, politik, hukum dan pelayanan publik yang secara langsung atau tidak langsung tersandera, terbelenggu, tersumbat dan terhambat, harus dibumihanguskan agar berbagai kegiatan tadi dapat berjalan efisien dan efektif, demi dan atas nama kesejahteraan dan kemakmuran, demi peradaban bangsa dan negara.

Politik sandera menyandera bukan sebuah retorika politik yang benar dan bukan pula sebuah kebijakan politik yang sehat dan mencerdaskan. Sandera menyandera adalah sebuah perilaku politik yang emosional dan arogan sehingga berdampak kepada mandegnya sebuah proses pengambilan kebijakan publik.

Negeri ini sedang membutuhkan karya-karya besar dan prestasi-prestasi yang maha hebat untuk menjadikan sebuah bangsa yang bermartabat dan beradab. Kerja keras adn kerja cerdas menjadi salah satu aktivitas yang harus kita laksanakan bersama. Rasa senasib sepenanggungan adalah spiritnya.

Negeri ini bukan tempat bermain seperti lapangan olah raga dan negeri ini bukan tempatnya pula menjadi laboratorium politik yang hanya menghasilkan politik transaksional. Tapi, sekali lagi negeri hanya pantas dihuni oleh manusia Indonesia yang beriman,berilmu dan berintegritas yang mampu dan berkemampuan untuk melahirkan karya dan prestasi besar di segala aspek kehidupan yang di setiap alih generasi ada sejumlah legacy yang mendatangkan manfaat bagi generasi penerus.***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS