Pusat Inovasi Logam Morowali Menjadi “Teaching Factory”

Loading

BALI, (tubasmedia.com) – Dalam menunjang perkembangan industri nasional, terutama pengolahan logam dan turunannya, perlu pembangunan infrastruktur yang spesifik terhadap jenis industri tersebut.

Demikian antara lain kesimpulan pada  Forum Grup Discussion (FGD) dengan tema “Masa Depan Industri Logam Nikel dan Paduannya” yang diselenggarakan Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI), Kementerian Perindustrian, di Bali, kemarin.

FGD dibuka Plt Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri, Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawiraan bersama Direktur Pengembangan Perwilayahan Industri I, Arus Gunawan.

FGD tersebut merupakan salah satu tahapan kegiatan dalam rangka penyusunan roadmap pengembangan Pusat Inovasi Logam Morowali..

Dalam melaksanakan kegiatannya, pusat inovasi logam Morowali akan bekerja secara networking dengan berbagai pihak dari akademisi, litbang dan industri.

Untuk saat ini institusi yang telah berkomitmen untuk berkontribusi adalah ITB (Laboratorium Advanced Material Processing dan Pusat Penelitian Nanosains Teknologi), UI (Departemen Teknik Metalurgi dan Material), MIDC (Kementerian Perindustrian) dan UPT Teknologi Mineral LIPI di Lampung.

Rekomendasi yang tertuang dari hasil FGD adalah diarahkannya Pusat Invovasi Logam Morowali menjadi teaching factory untuk mempertemukan akademisi dengan dunia industri.

Kegiatan yang akan ditekuni dalam teaching factory antara lain meliputi pemberian bantuan penelitian terhadap permasalahan yang muncul di dalam industri peleburan logam, Pengembangan Teknologi proses peleburan Logam, Pengembangan Stainless Steel untuk produk alat kesehatan dan Pengembangan baja khusus serta Pemanfatan Slag.

Tim Steering Comitte adalah Prof. Bambang Sunendar, PhD (Fakultas Teknologi Industri, ITB), Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng (Fakultas Teknologi Industri, ITB), Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, MSc (Fakultas Teknologi Industri, ITB), Prof. Dr-Ing. Ir. Bambang Suharno (Fakultas Teknik Metalurgi, UI), Dr. Sri Bimo Pratomo, ST, M.Eng (Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan,Balai Besar Logam dan Mesin) dan Dr. Wisnu Ariwibowo ST, MT (Fakultas Teknologi Industri, ITB). (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS