Purwakarta Menjadi Pusat Pertumbuhan Industri

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) -Menteri Perindustrian Saleh Husin pagi ini mengunjungi Kabupaten Purwakarta untuk berdialog dengan investor dan meresmikan perluasan pabrik serat rayon PT Indo Bharat Rayon.

Menteri Perindustrian Saleh Husin tiba di Kantor Bupati Purwakarta, Balai Nagri pukul 07.30 WIB. Kedatangan Menperin disambut Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta Syarif Hidayat.

Saleh dan pemda setempat kemudian duduk bersama di Balai Nagari bicara tentang perkembangan industri di Jawa Barat khususnya Purwakarta.

“Purwakarta salah satu lokasi tujuan utama investasi di bidang manufaktur di Jawa Barat. Tenaga kerja yang terserap di sektor industri di Purwakarta sekitar 20%. Banyak yang mengatakan PHK di mana-mana. Tapi di sisi lain di Jawa Tengah ada pabrik pengembangan garment yang akan diresmikan bulan depan di Wonogiri kesulitan dapat tenaga kerja 12.000 orang,” ungkap Saleh, Senin (12/10/2015).

Saleh menyampaikan Purwakarta menjadi pusat pertumbuhan industri dan investasi, sampai dengan pertengahan 2015 tercatat pertumbuhan ekonomi Purwakarta sebesar 5,9%.

Sementara itu angkatan kerja di Kabupaten Purwakarta sebesar 404.900 orang dengan sekitar 20% bekerja di bidang industri serta 382.000 orang lainnya siap bekerja di berbagai sektor.

Dedi Mizwar mengatakan, sebesar 60% investasi industri manufaktur nasional ada di Jawa Barat dan provinsi ini masih menjadi lokasi menggiurkan bagi para investor untuk mendirikan pabrik.

“Kenapa sedemikian menggiurkan? Karena dekat dengan ibu kota dan ketersediaan air bersih, tersedia sumber daya manusia dan infrastruktur. Investasi PMA 34% di Jawa Barat. Hanya ada 4 kabupaten yang punya kawasan industri khusus yaitu Bekasi, Bogor, Purwakarta dan Karawang,” jelas Dedi Mizwar.

Sejalan dengan tumbuhnya industri di Jawa Barat, kata Dedi, diiringi dengan pembangunan infrastruktur.

“Infrastruktur jalan tol dan rencana bandara internasional Jawa Barat di Majalengka akan membuat pemerataan pertumbuhan di Jawa Barat. Nantinya pabrik tidak lagi berkantor pusat di Jakarta, tetapi di Jawa Barat. Ada gula, ada semut. Tumbuhnya investasi industri manufaktur di Jawa Barat membuat para pendatang pencari kerja berdatangan,” kata Dedi.

Dedi Mulyadi mengatakan, dengan banyaknya industri di Purwakarta semestinya mendatangkan geliat ekonomi di sekitar lokasi pabrik. Dedi Mulyadi berharap daerah bisa mendapat bagi hasil yang memadai. (ril/roris)

CATEGORIES
TAGS