Produksi bi Batam Cenderung Memiliki Harga Lebih Terjangkau
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang telah melakukan langkah sinergi dengan pemerintah terkait upaya pemulihan ekonomi nasional.
Sebab, upaya strategis tersebut diyakini dapat menarik investasi baru sekaligus menjadi stimulus untuk membangkitkan ekonomi daerah di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.
“Kami menyambut baik salah satu program yang dicanangkan oleh Kadin Indonesia melalui Kadin Kepri, yakni Batam Bintan Karimun (BBK) Murah. Kami melihat bahwa program ini akan berdampak positif pada upaya pemulihan ekonomi khususnya di Provinsi Kepulauan Riau,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9).
Menurut Menperin, program BBK Murah dinilai akan menjadi daya tarik bagi para investor. “Sebab, nilai UMP dan UMK di BBK terbilang kompetitif, serta harga sewa lahan dan pabrik siap pakai di Kawasan Industri BBK juga sangat bersaing dengan harga lahan kawasan industri khususnya di Jawa,” tuturnya.
Di samping itu, kegiatan produksi di Batam cenderung memiliki harga lebih terjangkau. Kemudian, biaya infrastruktur dasar seperti gas, listrik dan pelabuhan juga sangat bersaing.
“Kami mendorong agar dilakukan sinergi dalam mendukung program ini, baik tingkat kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, maupun pengusaha dan asosiasi industri,” imbuhnya.
Menteri AGK menambahkan, adanya program BBK Murah ini, pemerintah bersama stakeholders juga siap menyediakan insentif yang dibutuhkan para investor seperti keringanan pajak dan retribusi daerah, sewa lahan yang murah, kemudahan perizinan, stimulus bagi IKM, dan cicilan uang wajib tahunan (UWT) BP Batam.
Hal senada disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pihaknya berharap BP Kawasan dan Pemerintah Daerah bersama-sama menyukseskan program BBK Murah ini, dengan memberikan insentif pajak daerah, layanan utilitas terjangkau, pelayanan perizinan mudah dan tidak berbelit, serta dukungan keamanan yang memberikan rasa nyaman bagi investor.
“Pengembangan industri berbasis klaster melalui Super Hub di daerah-daerah tersebut akan mendorong pemerataan ekonomi antar daerah,” ujarnya.
Menurut Airlangga, hingga kini tercatat 11 perusahaan yang telah bernegosiasi final, dengan nilai investasi yang ditargetkan sebesar USD550 juta dan tenaga kerja yang akan diserap mencapai 1.500 orang. (sabar)