Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Mediator Soal Sengketa Laut China Selatan
TOKYO, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan terkait pernyataannya mengenai Laut China Selatan yang dikutip kantor berita Reuters, dan diberitakan sejumlah media Jepang, termasuk Yomiuri, Senin (22/3/2015).
Presiden Jokowi berkata: “Perlu saya sampaikan bahwa Indonesia tidak berada pada pihak yang bersengketa di situ. Kita hanya ingin mendorong agar Code of Conduct, CoC itu bisa diimplementasikan, dan ada finalisasi.” Hal itu dikemukakan Kepala Negara saat dicegat wartawan di Hotel Imperial, Tokyo, Selasa (24/3), sebagaimana dikutip dari laman Setkab, Selasa malam.
Ia menegaskan, kalau memang diperlukan, Indonesia siap menjadi mediator yang baik terkait sengketa Laut China Selatan. Selama ini Laut China Selatan memang dipersengketakan sejumlah negara, termasuk RRT dan tetangga-tetangga Indonesia di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Brunai Darussalam.
“Kalau diperlukan, kita juga siap menjadi mediator yang baik,” kata Presiden. Surat kabar Jepang, Yomiuri, memberitakan sikap Presiden Jokowi yang mengatakan, bahwa klaim teritorial China di Laut China Selatan tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.
“Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Pasifik,” kata Jokowi dalam wawancara dengan sejumlah media Jepang, Minggu (22/3).
Menurut Presiden Jokowi, stabilitas politik dan keamanan penting untuk pertumbuhan ekonomi. “Jadi kami mendukung Code of Conduct di Laut China Selatan, dan juga dialog China (RRT) – Jepang, China (RRT) – ASEAN,” katanya.
Saat ditanya apakah sudah ada klarifikasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait pernyataannya mengenai Laut China Selatan, Presiden Jokowi mengatakan, tidak ada. (ril/ender)