Presiden Jokowi; Hentikan Ekspor Bahan Mentah
MEDAN, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara tentang pentingnya hilirisasi dan penghentian ekspor bahan mentah. Menurutnya, pemimpin Indonesia ke depan harus menghentikan ekspor bahan mentah.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pengukuhan DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Rakernas GAMKI di Medan, Sabtu (19/8/2023). Jokowi awalnya menjelaskan peningkatan pendapatan negara dari hilirisasi industri nikel.
Dalam data yang dipaparkan Jokowi, ekspor bahan mentah nikel hanya menghasilkan USD 2,1 miliar atau sekitar 32 triliun. Setelah hilirisasi, kata Jokowi, pendapatan negara naik menjadi USD 33,8 miliar atau sekitar Rp 510 triliun.
Jokowi pun menegaskan ekspor bahan mentah tak akan membuat negara Indonesia maju. Dia mengatakan pemimpin ke depan harus berani menghentikan ekspor bahan mentah.
“Sekali lagi, kalau hanya mengekspor bahan mentah saja, sampai kapan pun, sekali lagi, sampai kapan pun, negara ini tidak akan jadi negara maju. Jadi kita harus berani, pemimpin ke depan harus berani melanjutkan itu, meskipun risikonya digugat di WTO, ditekan IMF, mungkin ada negara lain nekan lagi, jangan mundur. Jangan kemudian tidak berani melanjutkan, akan rugi besar kita,” ujar Jokowi.
Jokowi menyinggung soal Indonesia pernah mengalami booming minyak pada 1970-an, tapi tak dapat nilai tambah dari minyak bumi. Dia juga menyebut Indonesia pernah mengalami booming kayu karena banyaknya penebangan hutan pada 1980-an, tapi tak mendapat nilai tambah juga.
“Dulu, Indonesia pernah booming minyak tahun 70-an, tapi kita tidak mendapatkan nilai tambah dari sana. Tahun 80-an kita booming kayu, hutan banyak dibabat, kita juga tidak dapat nilai tambah dari sana. Sekali lagi, sejarah lama tidak boleh terulang lagi, jangan ekspor bahan mentah,” ujar Jokowi.
Jokowi meminta semua pihak mengingatkan pemimpin di masa depan agar menghentikan ekspor bahan mentah. Dia mengatakan rakyat harus mengingatkan pemimpin agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
“Tolong diingatkan pemimpin yang akan datang, jangan ekspor bahan mentah, rakyat harus berani mengingatkan mengenai itu,” ujarnya.(sabar)