Pilih Mana, Minyak Goreng Ada Tapi Harga Mahal Ketimbang Harga Murah Tapi Minyak Goreng Hilang
TANGERANG,(tubasmedia.com) – Stok ketersediaan minyak goreng kemasan di Kota Tangerang kembali muncul dalam satu bulan terakhir.
Namun, harga minyak goreng kemasan tersebut, masih tergolong tinggi, hingga menembus angka Rp 50 ribu untuk ukuran dua liter.
Menanggapi hal tersebut, Engguan, salah seorang pedagang sembako di Pasar Anyar Tangerang mengaku, lebih memilih harga minyak goreng kemasan meningkat dengan harga yang tinggi.
Pasalnya, apabila harga minyak goreng kemasan tersebut dijual dengan yang murah, stok ketersediaannya akan kembali langka, seperti beberapa waktu lalu, saat Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu ditetapkan pemerintah.
“Minyak goreng kemasan memang sudah ada lagi barangnya dari setelah Lebaran kemarin, tapi harganya masih tinggi,” ujar Engguan kepada Wartakotalive.com, Jumat (27/5/2022).
“Kalau kata saya sih mendingan seperti ini ajalah biarin harga minyak mahal, tapi barangnya ada. Dari pada harga murah, tapi nanti malah langka lagi kaya dulu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Engguan menjelaskan, alasannya memilih harga minyak tinggi tersebut, lantaran bentuk minyak goreng kemasan tersebut selalu tersedia.
Pasalnya, penggunaan minyak goreng kemasan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat untuk setiap hari, baik penggunaan di rumah tangga ataupun penggunaan para pedagang.
“Alasan saya memilih harga minyak tinggi itu, karena masyarakat butuh minyak itu setiap hari, mau ibu rumah tangga ataupun pedagang itu pasti butuh setiap hari,” kata dia.
“Karena kalau minyak langka, yang sedih itu masyarakat. Kaya waktu langka dulu, kasian banget itu ibu rumah tangga, pedagang gorengan, bolak-balik, mondar-mandir nyari minyak, saking susahnya dicari,” ungkapnya.
Engguan pun menuturkan, terkait harga yang masih tinggi di pasar, para pedagang hanya menyesuaikan harga yang telah didapat dari distributor.
Menurutnya, hal yang tidak mungkin dilakukan para pedagang adalah menjual minyak goreng kemasan dengan harga meroket apabila harga dari distributor murah.
“Sekarang begini, kalau dibilang harga minyak goreng kemasan di pasar itu mahal, kami pedagang hanya menyesuaikan harga dari distributor saja,” ungkapnya.
“Karena enggak mungkin banget, kami pedagang menjual dengan harga mahal kalau di distributor murah. Kalau distributor murah, di pasar pasti murah, begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.
Engguan pun mengharapkan, agar pemerintah dapat memastikan setiap kebijakan yang diterapkan, dapat terlaksana dengan baik hingga ke pasar.
“Kalau memang pemerintah mau bikin kebijakan tentang harga-harga sembako ataupaun HET pada minyak, ya sebaiknya dipikirkan dengan matang-matang lah ya,” ucapnya.
“Jadi jangan sampai ketika bikin peraturan, pemerintah tidak memperhitungkam situasi di lapangannya bagaimana, jadinya kaya kemarin, langka banget minyak itu sampe menyusahkan masyarakat,” tutur Engguan. (sabar)