Peneliti Kemenperin Raih Penghargaan untuk Karya Sambungan Rel Kereta Api

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Para peneliti dari Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian meraih penghargaan “20 Karya Unggulan Iptek Anak Bangsa” dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-20 di Jakarta, (10/8).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir kepada Kuntari Adi Suhardjo, Hafid, dan Surasno yang memilih penelitiannya dengan judul: Sambungan Rel Berisolasi (Insulated Rail Joint) dari Bahan Komposit dengan Tulangan Baja sebagai Substitusi Impor.

Dalam abstrak penelitiannya dijelaskan, Insulated Rail Joint (IRJ) adalah suatu plat penyambung antar rel kereta api dan juga berfungsi sebagai isolator. Fungsi isolator itu untuk mengisolasi jika ada arus listrik liar yang mengalir pada ujung sambungan rel. Sementara itu, section yang dipasangi IRJ tersebut dinamakan track circuit, yang digunakan sebagai alat pendeteksi keberadaan kereta api. Mengingat fungsinya sebagai penyambung rel, maka IRJ juga menanggung beban/gaya kereta api baik statik maupun dinamik. Oleh karena itu, IRJ harus kuat sehingga perlu diberi tulang baja.

Kuntari mengungkapkan, selama ini IRJ yang dipergunakan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih impor, sedangkan IRJ dalam negeri yang digunakan tidak bertulang baja dan mutunya belum memenuhi syarat spesifikasi teknis PT KAI, sehingga umur pakainya pendek.

“Invensi ini dibuat untuk mengatasi kekurangan-kekurangan teknologi yang sudah ada pada pembuatan IRJ sebelumnya.dan sebagai substitusi impor. Kami berharap dengan hasil penelitian ini, produk dalam negeri khususnya IRJ bisa lebih berkualitas sehingga sesuai kebutuhan perusahaan seperti PT KAI,” katanya. Penelitian ini sudah mendapatkan paten dengan nomor ID P0034451 pada 19 September 2013.

Dari sisi proses manufaktur, Kuntari mengatakan, faktor utama yang berpengaruh terhadap pembuatan IRJ adalah proses pemanasan resin, yaitu: suhu, tekanan dan waktu. Teknologi proses pembuatannya, meliputi: proses lay up, mixing antara resin, serat, katalis, penyusunan orientasi serat, jumlah lapisan serat, jenis konstruksi serat gelas, serta fraksi volume antara serat dan resin.

“Walaupun penelitian ini dilakukan secara skala laboratorium, namun kegiatan diproduksi ini dapat diusahakan secara komersial oleh IKM industri komposit di dalam negeri yang padat karya sehingga dapat membuka lapangan kerja baru,” ujarnya.(ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS