Pemprov DIY Tak Serius Tangani Anjal
Laporan : S Eka Ardhana
YOGYAKARTA, (Tubas) – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai tidak serius melakukan penanganan terhadap anak-anak jalanan (anjal). Penanganan yang dilakukan selama ini tidak efektif, karena kurang melibatkan pihak-pihak lain seperti masyarakat, lembaga-lembaga agama, maupun LSM.
Penilaian itu disampaikan sejumlah fraksi di DPRD DIY ketika menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan Anak yang hidup di jalan dalam sidang di gedung DPRD DIY, Jl Malioboro, pekan lalu.
Fraksi Partai Golkar DPRD DIY melalui juru bicaranya Baroto Hartoto mengatakan, sejumlah faktor telah menyebabkan anak-anak menjalani kehidupan di jalanan. Di antaranya karena keberadaan orang tua yang tidak mampu memenuhi kebutuhan si anak, berasal dari keluarga miskin, dikarenakan tidak lagi mempunyai orang tua, serta memang moral anak bersangkutan yang kurang baik.
Untuk itu, menurut Baroto Hartoto, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Pemprov DIY melakukan pendekatan terhadap aspek-aspek penyebabnya. “Sebenarnya banyak solusi untuk menekan angka anak jalanan di Yogyakarta. Jika penyebabnya dari keluarga miskin, pengentasan kemiskinan harus digalakkan dengan tepat sasaran,” katanya.
Dikemukakan juga oleh Baroto Hartoto, guna meminimalisasi secara langsung persoalan anak-anak jalanan tersebut, Pemprov DIY harus segera menyediakan lapangan keterampilan bagi anak-anak jalanan tersebut. Misalnya, menyediakan bengkel-bengkel dan lainnya. Kemudian mereka yang dididik di bengkel-bengkel keterampilan itu disalurkan ke tempat-tempat kerja agar bisa memperoleh penghasilan. ***