Pemerintahan SBY Banyak Meninggalkan Proyek Mangkrak
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira mempertanyakan arti dari ekonomi meroket di era pemerintahan Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seperti yang disampaikan politikus Demokrat Edhie Baskoro Yudoyono (Ibas).
Menurut Andreas pertumbuhan ekonomi zaman SBY hanya mengandalkan konsumsi dalam negeri serta eksplorasi sumber daya alam (SDA).
‘’Bahkan pemerintahan SBY banyak meninggalkan proyek mangkrak yang menjadi beban pemerintah Presiden Joko Widodo,’’ katanya merespons pernyataan Ibas yang menyebut perekonomian Indonesia pernah meroket di era SBY, pada 2004-2009, dan 2009-2014.
“Kalau mau dievaluasi, apalah artinya ekonomi yang meroket sekejap kalau hanya mengandalkan eksplorasi SDA? Bahkan, kalau kita evaluasi, banyak sekali proyek-proyek mangkrak yang ditinggalkan oleh pemerintahan masa lalu dan menjadi beban bagi pemerintahan Jokowi ketika memulai memimpin negeri ini,” lanjut Andreas, Jumat (7/8).
Dia mengakui bahwa kondisi ekonomi di zaman SBY relatif stabil dan Indonesia bisa keluar dari situasi krisis pada 2008. Namun, menurutnya, kondisi ekonomi itu diciptakan dengan mengandalkan kebijakan konsumsi dalam negeri dan eksploitasi SDA yang luar biasa.
Bahkan, lanjut dia, “SBY juga menerapkan kebijakan sumber daya manusia (SDM) yang murah untuk sektor tenaga kerja”.
Sementara, lanjutnya, kebijakan Jokowi berbeda dengan SBY karena mengembangkan strategi pembangunan ekonomi yang lebih berorientasi produksi dengan basis pembangunan fisik infrastruktur dasar yang strategis dan pembangunan SDM.
Menurut Andreas, kebijakan yang dilakukan pemerintahan Jokowi akan membawa Indonesia maju dan siap berkompetisi di arena global.
“Artinya, investor mau berinvestasi di Indonesia, dan SDM kita siap untuk terlibat dalam dunia kerja produktif,” katanya. (sabar)