Menumbuhkembangkan Nasionalisme di Kalangan Pelajar

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

GARUT, (Tubas) – Sekalipun mata pelajaran PSPB sudah hilang namun, pelajaran untuk menumbuhkembangkan nasionalisme di kalangan siswa harus ditingkatkan. Salah satunya adalah dalam segi moralitas yang harus dimiliki siswa, dan guru atau pendidik harus mengajarkannya pada pelajaran PPKn.

Pendidikan yang merupakan investasi terbesar oleh pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan warga negaranya. Melalui pendidikan, kita sebagai pendidik harus berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan generasi penerus agar dapat melanjutkan tongkat estafet pemerintahan di masa depan.

Melalui pendidikan, suatu negara dapat membekali masyarakatnya, khususnya para pelajar dengan paham-paham kenegaraan yang dianut, sistem pemerintahan, sistem politik, sistem keagamaan, sistem budaya dan sebagainya. Dalam konteks inilah pendidikan mempunyai peran strategis dalam menanamkan nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia.

Demikian dikatakan Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut Mamad, BA,S.Pd kepada tubasmedia.com baru-baru ini di kantornya. Pada dasarnya, anak didik merupakan sosok yang penuh energi, semangat, tidak kenal menyerah, rajin belajar, dan kreatif untuk menciptakan semangat pembaruan.

Dengan demikian, kata Mamad, pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam usia remaja (SD) maka masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang rawan karena merupakan masa transisi antara dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa atau masa kedewasaan. Sebab itu, dalam konteks ini, pelajar dapat juga dikatakan sebagai masa remaja yang juga memiliki tingkat kerawanan bergaul di lingkungan masyarakat.

Mamad mengatakan, pada masa remaja atau usia sekolah dasar (SD/SMP), masa-masa perubahan sosial. Sebab itu meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilaku sosial yang lebih matang, pengelompokan, dan perubahan sosial baru dapat niali-nilai dalam pemilihan teman dan pemimpin, serta dalam dukungan sosial.

Yang penting, kata Mamad, untuk membimbing dan mengarahkan dalam segi moralitas itu perlu ditanamkan sejak usia dini. Ketika menginjak masa remaja, mereka dapat mengerti konsep-konsep moral tentang benar dan salah yang bersifat umum, membangun kode moral berdasarkan prinsip-prinsip moral secara individual dan mengendalikan perilaku melalui perkembangan hati nurani.

Mamad menambahkan, kalau secara psikologis, tingkat-tingkat perkembangan dalam masa remaja, ada beberapa metode. Yaitu, masa pra-puber di mana satu atau dua tahun sebelum masa remaja yang sesungguhnya. Anak menjadi gemuk, pertumbuhan tinggi badan terhambat untuk sementara, masa puber atau masa remaja, yang masa perubahannya sangat nyata dan cepat. (sighar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS