Meng-Indonesia-kan Karya Indonesia

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

INDONESIA yang kaya memiliki sumber daya dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa adalah surga bagi para penghuninya. Kita patut bersyukur lahir dan besar di bumi pertiwi dan jika diantara kita memiliki talenta, berpengetahuan, selalu berpikir kreatif dan inovatif pasti akan banyak karya besar dapat dihasilkan bangsa ini di berbagai bidang.

Dari hanya sekedar karya yang bersifat sederhana sampai karya yang canggih. Sekedar berbentuk mainan anak-anak dari bahan-bahan bekas/sisa sampai mampu membuat pesawat terbang, kapal laut, alat utama persenjataan, karya seni dan musik dan berbagai ragam produk kreatif.

Kami bangga menjadi bangsa Indonesia dan kita juga harus bangga dan mencintai Indonesia negeri kita sendiri. Rumah masa depan kita adalah Indonesia, bukan sekedar rumah singgah atau sekedar rumah kost. Dewasa ini, kita sudah cukup banyak memiliki para ahli di berbagai bidang. Mempunyai banyak peneliti di bidang iptek yang bergelar doctor dan yang membanggakan adalah makin banyak anak muda menjadi wirausaha yang sukses.

Inilah aset nasional yang patut dikelola dengan baik dan benar. Aset nasional yang dari waktu ke waktu harus didayagunakan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan bermartabat. Mampu menjadi bangsa yang tidak bergantung pada bangsa lain dan dapat mencukupi kebutuhan hidup kita dari karya terbaik putra-putri bangsa.

Bergantung dan menggantungkan hidup kita kepada orang lain tidak patut, tetapi bekerjasama dan bekerja bersama sangat dianjurkan agar kekuatan yang sudah berhasil kita bangun menjadi semakin kuat sehingga bangsa Indonesia menjadi semakin digdaya di negara kita sendiri dan menjadi bangsa yang bersaing di dunia.

Ini bukan hanya basa-basi retorika politik. Bukan pula hanya mimpi-mimpi tiada arti. Pun bukan hanya seperti fatamorgana, dari jauh kelihatan indah dan ketika makin kita dekati dia hilang tiada berbekas. Jika demikian niat kita, maka kita harus membulatkan tekad untuk “Meng-Indonesia-kan Karya Indonesia” di negeri sendiri.

Esensinya menjadi wajib dan menjadi kewajiban kita untuk mengaktualisasikannya dalam pola pikir dan pola tindak. Kata Meng-Indonesia-kan mempunyai dua konotasi dan prespektif sekaligus, yakni Meng-Indonesiakan Indonoesianya itu sendiri sebagai bangsa dan negara yang berdaulat dan prespektif keduanya adalah Meng-Indonekia-kan karya-karya yang berhasil kita ciptakan dan kita produksi dan dilipatgandakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Kedua prespektif itu bersifat mandatory dan given bagi siapa saja yang mengaku dirinya sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Meng-Indonesia-kan Karya Indonesia harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan penyadaran. Harus dilaksanakan dengan penuh komitmen semua pihak sebagai bangsa.

Pendekatannya harus bersifat multidimensi, yaitu pendekatan politis, ekonomi dan sosial budaya. Dilaksanakan dengan cara demikian karena posisi kita sekarang banyak mengalami tantangan sebagai bagian dari masyarakat global. Pilihan hidup sebagai invidu menjadi banyak pilihan untuk memilih segala macam apa yang dibutuhkan dan diinginkan guna menunjang kehdupannya, baik untuk keperluannya sendiri maupun untuk keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Meng-Indonesiakan Karya Indonesia harus berproses secara berkelanjutan dan berkesinambungan dari generasi ke generasi. Masalah pembelajaran dan pendidikan menjadi bagian inheren dari jalannya proses Meng-Indomesia-kan Karya Indonesia, tidak cukup hanya menunggu adanya kebijakan pemerintah saja.

Meng-Indonesia-kan Indonesia dan Karya Indonesia tidak harus dilakukan dengan cara mengisolasi diri secara ketat dan egois. Pembelajaran dan pendidikan adalah proses yang paling bijaksana dan paling efektif dan secara internasional tidak mungkin akan digugat karena Indonesia telah melaksanakan gerakan nasional Meng-Indonesia-kan Karya Indonesia.

Meng-Indonesia-kan Karya Indonesia bukan kebijakan protektif yang dijalankan oleh pemerintah, tetapi dia hanyalah proses edukasi agar sikap, perilaku, serta pola pikir dan pola tindaknya menjadi lebih bermanfaat untuk membuat Indonesia lebih bermartabat karena bangsanya berhasil menghargai karya yang dihasilkan oleh bangsanya sendiri.

Berhasil Meng-Indonesia-kan Indonesia, kita akan lebih nyaman menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Asean yang dimulai pada akhir 2015. Tidak ada perasaan sedikitpun untuk menjadi nervus dan tidak percaya diri sampai berakibat takut kalah bersaing. Karena itu sikap dasar yang harus kita ambil adalah bukan hanya berkarya.

Karya Indonesia harus berkualitas dan selalu adaptif terhadap realitas pasar. Pun tidak perlu juga takut disaingi oleh produk china atau dari negara manapun di dunia. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan semua yang menjadi cita-cita bangsa dan negara.Salah satunya yang penting adalah Meng-Indonesia-kan Karya Indonesia. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS