Kepercayaan Konsumen dan Bisnis

Loading

Oleh: Fauzi Azis

Ilustrasi

Ilustrasi

SEPERTINYA kepercayaan itu menjadi barang yang mahal. Kepercayaan adalah sesuatu yang tidak berwujud, tapi nilainya tinggi jika bisa diukur dengan uang. Hampir di semua aspek kehidupan, begitu terkait dengan masalah kepercayaan, semua menjadi bersikap waspada dan berhati-hati menyikapinya. Kepercayaan sangat terikat dengan ruang dan waktu, bisa suatu saat meningkat, bisa pada waktu yang berbeda menurun. Bahkan, bisa menjadi ekstrem, yaitu hilangnya kepercayaan.

Kalau demikian fenomenanya, maka kita tidak boleh main-main dengan soal kepercayaan ini. bilamana perlu kepercayaan harus kita manjakan dan kita mulyakan. Kenapa tidak? Indeks kepercayaan dewasa ini sangat popular dikembangkan dan banyak digunakan untuk mengukur kinerja pada saat tertentu. Banyak istilah yang dipakai bergantung pada keperluannya. Ada indeks untuk mengukur kepercayaan publik terhadap pemimpinnya. Ada pula indeks untuk mengukur kepercayaan konsumen dan bisnis yang biasanya dipakai untuk mengukur tentang sikap konsumen dan bisnis terhadap kinerja perekonomian suatu negara pada waktu tertentu.

Kepercayaan konsumen dan bisnis akan dapat memberikan navigasi apakah pertumbuhan ekonomi memiliki landasan yang kokoh atau rapuh untuk menjadi bahan pertimbangan guna menentukan pilihan akan melanjutkan rencana investasi dan pengembangan bisnis di suatu negara. Jika lingkungannya sangat kondusif dan menjanjikan, maka hampir pasti negara tersebut akan menjadi tempat yang dipilih untuk berinvestasi dan membuka lapangan kerja di negara tersebut. Tapi, kalau yang terjadi sebaliknya, maka hampir pasti negara tersebut tidak akan dipilih menjadi tempat untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis.

Contoh paling terkini adalah situasi yang terjadi di Amerika Serikat. Konsumen dan pebisnis menjadi bersikap wait and see melihat perkembangan ekonomi di negara adidaya tersebut. Keperyaan mereka sedang rapuh. Ekonomi Amerika Serikat sedang di bibir jurang. Saat ini, peluang Amerika jatuh ke resesi baru sudah mencapai 50%. Pertumbuhan ekonomi sebesar 1% atau kurang sebagai pertanda peringatan bahwa ekonomi terancam. Jatuh ke dalam resesi. Angka pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hanya mencapai 0,4% pada kuartal pertama dan hanya 1,3% pada kuartal kedua tahun 2011 (Bloomberg Businessweek No 28/15-21 September 2011).

Begitulah gambaran mengenai sebuah reputasi ekonomi yang dapat membuat kepercayaan konsumen dan bisnis menjadi menurun. Bahkan, bisa sirna sama sekali. Oleh sebab itu, menjadi sesuatu yang penting dan harus menjadi kesadaran kita bersama bahwa kepercayaan itu betul-betul harus dapat kita jaga dan kita pelihara bersama dengan sebaik-baiknya. Hilang kepercayaan. dalam sekejap bisa hilang pula kesempatan untuk meraih peluang mendapatkan manfaat dan keuntungan.

Membangun kepercayaan tidak bisa dilakukan dengan cara tipu-menipu dan penuh kebohongan. Kepercayaan itu, bisa didatangkan bisa juga datang tanpa repot-repot harus diundang. Hal ini akan terjadi bila semua fakta dan data yang tersaji bersifat transparan/tidak manipulatif, objektif, dan apa adanya. Konsumen dan para pebisnis punya cara sendiri untuk menilainya. Mereka akan datang meski tidak diundang akan melakukan investasi dan berbisnis di suatu negara, sepanjang dalam hitungan mereka semua faktor dianggap menguntungkan atau menjanjikan. Tetapi, kalau tidak memberikan imbal hasil yang menarik, maka mereka tentu tidak akan melakukan tindakan apa-apa, baik sebagai konsumen maupun sebagai pebisnis.

Jadi, sesungguhnya tugas pemerintah dan seluruh jajarannya, lembaga legislatif dan yudikatif memikul tanggung jawab yang tidak boleh dipermainkan seenak perutnya sendiri dalam hal mengelola sebuah kepercayaan. Kepercayaan terlahir dari adanya sebuah kepastian, kepastian hukum, kepastian berusaha, kepastian biaya, kepastian waktu, dan kepastian tidak diubah-ubah seenaknya atas regulasi yang dibuat pemerintah karena alasan yang tidak jelas.

Kita beruntung saat ini sedang mendapat kepercayaan dari para konsumen dan pebisnis, karena ekonomi kita dianggap memberikan ruang bagi pengembangan usaha mereka. Karena itu, semua pihak harus dapat menjaga dan memelihara kepercayaan yang sekarang sedang berhinggap di negara kita dan semua pihak diharapkan jangan saling mengganggu yang pada akhirnya dapat mendistorsi kepercayaan itu sendiri. Tugas kita yang paling berat dan mahal sejatinya adalah mengelola kepercayaan. Oleh karena itu, untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik antara lain harus kita lakukan dengan seksama, yaitu memanajemeni kepercayaan sebagai modal untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

Berhasil memanajemeni kepercayaan, maka berarti akan membuat kepercayaan konsumen dan bisnis semakin membaik. Demikian pula keberhasilan yang sama akan dapat kita raih jika manajemen pengeloaan sumber daya pemerintahan, lembaga legislatif dan yudikatif menjadi semakin baik, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan di hadapan publiknya. Yang pada gilirannya akan menghasilkan sebuah kepercayaan publik yang tinggi, termasuk kepercayaan dari para konsumen dan pebisnis. Trust is tool making economy of growth. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS