Kemajemukan sebagai Kekayaan Bangsa
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Wakil Ketua MPR Hj. Melani Leimena Suharli, belum lama ini, membuka sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Al-Aqidah Al- Hasyimiyyah di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan. Sosialisasi diikuti sekitar 100 mahasiswa dari Bogor.
Hadir dalam acara itu Ketua Yayasan STAI Al- Aqidah Al-Hasyimiyyah Sudeni Al Fatoni dan wartawan. Bertindak sebagai nara sumber. H. Zainut Tauhid Sa’adi dari Fraksi PPP MPR dan H. Otong Abdurrahman dari Fraksi PKB MPR.
Pada kesempatan itu Hj. Melani Leimena Suharli mengharapkan masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa selalu menumbuh kembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara dengan cara senantiasa meningkatkan pengetahuan berbangsa dan bernegara. Salah satunya melalui sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Menurut dia bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk. Hal itu jangan dipandang sebagai suatu perbedaan, namun justru menjadi suatu kekayaan dan kebanggaan sebagai bangsa. ”Kekayaan tersebut menjadi modal yang tak ternilai harganya, karena mampu menumbuhkan ikatan kebersamaan yang kuat, sehingga sampai hari ini kita masih tetap kokoh dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” katanya
Ikatan negara kesatuan akan menjadi semakin kokoh karena terpeliharanya rasa cinta dan nasionalisme yang tinggi yang sudah ada sejak para foundhing fathers mendirikan negara ini. Warisan ini harus selalu dipelihara dan di implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Dewasa ini, nilai-nilai nasionalisme semakin terkikis, terbukti dengan banyaknya permasalahan bangsa yang merujuk pada kemajemukan masyarakat Indonesia. Akar kekerasan masih sering dipicu oleh karena memudarnya rasa toleransi, kebersamaan, dan penghormatan nilai-nilai pluralisme ” ungkapnya
Selaku pimpinan MPR Melani mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjunjung tinggi dan memperkokoh keberadaan nilai- nilai luhur bangsa yang menjadi karakter bangsa Indonesia. Membangun jati diri bangsa melalui pembangunan karakter bangsa (national and character building) harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia
Melalui komitmen kebangsaan yang kuat dsan menghargai ke-Bhinneka-an sebagai modal kekuatan bangsa untuk bersatu. Persatuan dan kesatuan bangsa harus senantiasa dijaga, ditanam dan diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan, agar tidak ada lagi ruang bagi lahirnya benih-benih perpecahan bangsa.
Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara pertama, Pancasila yang harus dijadikan sebagai landasan ideologi, falsafah, etika moral, serta alat pemersatu bangsa. Kedua, UUD 1945 dijadikan sebagai hukum dasar yang wajib menjadi sumber hukum dan rujukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketiga, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan konsensus harus dijunjung tinggi, karena tujuan negara akan terwujud melalui perjuangan bangsa Indonesia yang bersatu dalam bingkai NKRI bukan negara yang terpecah- pecah penuh konflik dan pertentangan.
Keempat Bhinneka Tunggal Ika harus dijadikan sebagai solusi atas kemajemukan bangsa yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras, dan budaya. Kemajemukan dapat dijadikan sebagai investasi untuk bersatu, bukan sebagai alat pemicu konflik. (rudi kosasih)