Site icon TubasMedia.com

Kasus DBD di Cimahi Diperkirakan Meningkat

Loading

Laporan : Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

CIMAHI, (TubasMedia.Com) – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cimahi pada tahun ini bisa meningkat tajam dari tahun sebelumnya, yang mencapai 899 kasus. Pasalnya, hingga Juni 2013 jumlah kasus telah mencapai 498.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pratiwi mengatakan, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 491 kasus, DBD tahun ini sudah meningkat. Tidak menutup kemungkinan bertambah mengingat belum semua rumah sakit melaporkannya.

“Karena tidak sedikit warga yang dirawat di rumah sakit di luar seperti di Rumah Sakit Rajawali, Hermina, Santosa dan Hasan Sadikin,” katanya kepada wartawan TubasMedi.Com di ruang kerjanya, Kamis lalu.

Menurut dia, berdasarkan catatannya, kasus DBD pada tahun ini mayoritas terjadi di Kelurahan Citeureup dengan 57 kasus. Sisanya di Kelurahan Padasuka, Cipageran, dan Cibabat. Jumlah korban meninggal dunia selama 2013 empat orang.

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya telah melakukan pantauan langsung ke sejumlah daerah yang menjadi kantong-kantong penyebaran nyamuk yang menularkan penyakit itu, termasuk mendatangi langsung rumah pasien penderita di Kelurahan Citeureup.

Dari hasil pantauan, diketahui warga masih belum hidup dengan pola bersih dan sehat. Hal ini terlihat dari kamar mandi yang kurang bersih di mana baju kotor dibiarkan menggantung. Tidak menutup kemungkinan juga jentik berasal dari selokan belakang rumah warga yang sering tergenang kala hujan.

“Bahkan ada balong yang posisinya di belakang rumah warga. Sebaiknya, balong tersebut disebar ikan untuk meminimalisir tumbuhnya jentik,” ucapnya. Proses penyebaran penyakit ini di Cimahi terbilang cepat. Pasalnya, jarak rumah warga berdekatan, sehingga memungkinkan nyamuk yang biasa terbang dalam radius 300 meter itu menjangkau warga di sekitar itu.

“Makanya, kami imbau warga untuk terus melakukan kegiatan Jumat bersih [Jumsih]. Selain itu, warga yang menderita panas tinggi harus segera diperiksakan ke unit pelayanan kesehatan terdekat,” paparnya. (binus)

Exit mobile version