Jokowi Cegah Masuknya Orang PDIP ke Kabinet Prabowo, Ini Alasannya…
JAKARTA,(tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Budi Gunawan dari jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Langkah itu dinilai sebagai upaya mencegah masuknya orang-orang PDIP ke kabinet pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik Dedi Kurnia Syah yang mengatakan pencopotan Budi Gunawan atau biasa disapa BG terkait dengan rencana pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Saat memberikan komentar yang dikutip pada Rabu 16 Oktober 2024, Dedi menyebut Jokowi tentu tidak ingin kehilangan pamor yang sangat mungkin terjadi jika PDIP benar-benar masuk kabinet Prabowo-Gibran.
“Jokowi enggak mau PDIP masuk ke kabinet Prabowo karena takut kehilangan pamor. Sebab Prabowo pasti lebih mendengar PDIP ketimbang Jokowi,” ujar Dedi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menuturkan sejauh ini calon menteri yang dipanggil Prabowo adalah orang-orang yang loyal kepada Jokowi. Namun segala kemungkinan masih bisa terjadi lantaran tokoh-tokoh yang dipanggil belum dilantik menjadi menteri.
“Sepanjang pelantikan belum dilakukan bisa berubah, bisa saja dua hari setelah pertemuan Megawati-Prabowo ada perubahan kabinet,” kata Dedi.
Sebelumnya Presiden Jokowi telah mencopot Budi Gunawan dari jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Pencopotan tertuang dari Surat Presiden (Surpres) Nomor R51 tertanggal 10 Oktober 2024 perihal Permohonan Pertimbangan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN.
Sebagai gantinya, Jokowi mengusulkan Muhammad Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). Nantinya Herindra akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di DPR.(sabar)