Gila, Megawati Beberkan, ada Pihak yang Mendapat Untung di Balik Impor Beras

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyinggung kebijakan impor beras pemerintah RI. Megawati menyebut impor beras harus ditekan agar tercipta swasembada pangan.

Pernyataan itu dikemukakan Megawati dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP yang digelar Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Adapun Rakernas PDIP digelar selama tiga hari, dimulai sejak Jumat (24/5/2024) lalu.

“Ketika saya jadi presiden, saya mengatakan, oke saya bukan alergi impor, tapi hitung dulu. Yang namanya beras kita, adalah setelah panen raya. Itu berarti jelas, cukup atau tidak,” kata Megawati, dilansir dari tayangan YouTube PDI Perjuangan.

Megawati lantas menyindir kebijakan pemerintah tentang impor beras.

Menurutnya, pemerintah saat ini seolah selalu menganggap kurang hasil panen dalam negeri, sehingga harus mengimpor beras.

“Tapi kalau dilihat sekarang, enggak. Selalu dibuat sedemikian rupa, sepertinya selalu kekurangan. Itu pokok persoalan,” imbuh Megawati.

Sembari mengacungkan telunjuk, Megawati pun meninggikan suaranya.

Ia mempertanyakan perlunya impor beras dilakukan saat Indonesia memiliki peluang untuk swasembada pangan.

“Seharusnya, kalian, yang punya negara ini, harus memikirkan hal tersebut!” ujar Megawati.

“Tetapi memang sengaja harus ada impor pangan. Kenapa, hayo?” tanya dia.

Presiden RI kelima itu lantas menceritakan pengalamannya ketika menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR RI.

Megawati mengungkap adanya permainan di balik impor beras.

“Saya tahu permainan untuk impor itu. Kalau saya mau ikut, saya sudah tambah kaya. Tapi tidak, saya tidak pernah ikut di dalam permainan tersebut,” tuturnya.

Gila Kok!

“Satu sen impor beras kalikan berapa juta ton. Coba bayangkan. Ayo, bayangkan. Kalau saya mau ikut waktu itu, kan saya tiga kali tidak pernah pindah komisi, Coba bayangkan. Mungkin Mercy saya udah berapa deh. Gila kok yang namanya urusan impor itu,” imbuh Megawati.

Namun, impor beras terus dilakukan karena adanya permainan di belakangnya.

Menurut Megawati, ada pihak yang mencari untung di balik kebijakan impor beras tersebut.

“Bagian mereka yang menikmati, yang lupa diri, yang merasa sudah pada zona nyaman,” kata Megawati.

Hal itulah, kata Megawati, yang membuat generasi muda tidak tertarik menjadi petani. Ia menyebut fenomana ini adalah persoalan serius.

Pasalnya, masih terdapat banyak lahan dan bibit pangan, tetapi minat menjadi petani sangat rendah di era saat ini.

“Impor itu pragmatis banget dibandingkan upaya memberdayakan petani bangsa sendiri,” tukasnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS