JK Dituduh Berperan Jadi Pengpeng

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dituding telah melakukan praktik dwifungsi penguasa dan pengusaha (Pengpeng). Dengan pengaruhnya, JK bisa menghadirkan sejumlah proyek untuk grup bisnis keluarganya, seperti Bukaka, Bosowa, dan Intim.

“Seperti diketahui, keluarga Kalla mengendalikan sejumlah grup bisnis. Di antaranya Kalla Group, Bukaka Group, Bosowa Group, dan Intim Group. Semuanya mengalami masa-masa panen raya saat JK berkuasa,” kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Energi dan Lingkungan (PKEL), Engkus Munarman, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin.

Menurutnya, dari berbagai data yang ia perileh, menunjukkan bagaimana dwifungsi Pengpeng yang berlangsung dengan sukses justru secara telanjang ditunjukkan oleh keluarga JK sendiri.

Engkus lantas membeberkan panjang lebar berbagai data tentang bisnis-bisnis yang diperoleh kelompok usaha Wapres itu. Misalnya, ia mengangkat penelururan Abdulrachim Kresno, aktivis 1978, yang rajin menelisik sepak terjang Jusuf Kalla saat berkuasa sebagai Wapresnya Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009). Lewat twitter-nya @abdrachim001.

“Dia bercerita panjang lebar seputar pelbagai proyek yang diguyurkan JK bagi bisnis keluarganya saat JK jadi Wapres SBY,” kata Engkus.

Dalam paparan Kresno itu, lanjutnya, Bukaka, misalnya, memperoleh order pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Ussu di Kabupaten Luwu Timur, berkapasitas 620 mega watt (MW), dan PLTA senilai Rp1,44 trilyun di Pinrang. Bukaka juga membangun PLTA dengan tiga turbin di Sungai Poso, Sulawesi Tengah, yang berkapasitas total 780 MW.

Ditambahkan Engkus, menurut data Abdulrachim Kresno, selain ditengarai memainkan pengaruh kekuasaan untuk mendapatkan bisnis ini, pelaksanaannya pun melanggar aturan.

PLTA Poso, misalnya, mulai dibangun sebelum ada analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang memenuhi syarat. Begitu juga dengan jaringan saluran udara ekstra tiniggi (SUTET)-nya ke Sulawesi Selatan & Sulawesi Tenggara dibangun tanpa AMDAL.

“Masih setumpuk data yang dipaparkan, soal proyek-proyek keluarga Kalla yang didapat bersamaan dengan JK menjadi Wapres,” katanya.

Istilah Rizal Ramli

‘Dwifungsi Pengpeng’ (penguasa – pengusaha) itu sendiri, lanjut Engkus, merupaka kosa kata baru yang diperkenalkan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Pengpeng adalah akronim dari penguasa (pejabat negara) sekaligus pengusaha.

“Banyak pejabat yang merangkap menjadi pengusaha. ‘Dwifungsi’ Pengpeng ini merugikan negara dan rakyat, termasuk mengkhianati reformasi,” cuit Rizal Ramli dalam akun twitternya @ramlirizal.

Menurut Engkus, gelagat JK untuk menggunakan pengaruhnya guna menguntungkan bisnis keluarga juga tampak belakangan ini, yakni dengan terbongkarnya pertemuan ipar (Aksha Mahmud) dan keponakan dia (Erwin Aksha) bertemu dengan bos Freepot James Moffet (juga biasa disapa Jim Bob).

“Kalla bisa saja berkilah, bahwa itu adalah pertemuan bussines to bussines. Publik juga mengenal Aksa dan anaknya itu sebagai pengusaha nasional. Namun dengan segala hormat dan mohon maaf, level dan skala bisnis keduanya berada jauh di bawah Jim Bob,” katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS